Selasa, 05 Maret 2013

Syirik & Khurafat


A.                Latar Belakang Masalah
Allah memberitakan bahwa tujuan penciptaan kita tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana firman Allah, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56). Ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah baik berupa perkataan atau perbuatan, yang lahir maupun yang batin. Ibadah disini meliputi do’a, sholat, nadzar, kurban, rasa takut, istighatsah (minta pertolongan) dan sebagainya. Ibadah ini harus ditujukan hanya kepada Alloh tidak kepada selain-Nya, sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Hanya kepadaMu lah kami beribadah dan hanya kepadaMu lah kami minta pertolongan.” (Al Fatihah:5)
Tidak semua orang menjadi seorang yang taat kepada Tuhannya. Kenyataannya, banyak diantara mereka yang ingkar kepada Tuhannya sehingga membawa mereka kepada perbuatan tercela.
Seorang yang imannya lemah cendrung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena ingin segera kaya, datang ke kuburan para wali untuk minta pertolongan agar ia dipilih jadi presiden, atau selalu merujuk kepada para dukun untuk suapaya penampilannya tetap memikat hati orang banyak.

A. Pengertian Syirik
Syirik (bahasa arab: شرك ) adalah konsep dalam Islam untuk merujuk pada aktivitas mempersekutukan Tuhan, aktivitas ini sendiri memiliki lawan yakni konsep Tauhid yakni konsep Islam untuk keesaan Tuhan.[1]
Definisi syirik adalah lawan kata dari tauhid, yaitu sikap menyekutukan Allah secara dzat, sifat, perbuatan, dan ibadah. Adapun syirik secara dzat adalah dengan meyakini bahwa dzat Allah seperti dzat makhlukNya. Bisa juga diartikan seperti ini, Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah disamping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada selainNya. Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.

B.      Bagian- Bagian Syirik
Syirik terbagi dua: Syirik besar dan syirik kecil.
Syirik besar mengeluarkan seseorang dari agama, menggugurkan semua amal ibadah, pelakunya menjadi halal darahnya, dan dikekalkan di dalam neraka apabila dia meninggal dunia dan tidak sempat bertaubat. Yaitu memalingkan ibadah atau sebagiannya kepada selain Allah seperti berdoa kepada selain Allah menyembelih dan bernazar kepada selain Allah berupa ahli kubur, jin, syetan, dan selain mereka. Dan contoh berdoa kepada selain Allah yang tidak bisa melakukannya selain Allah adalah seperti meminta kekayaan dan kesembuhan, meminta hajat dan turun hujan kepada selain Allah. Dan seperti yang demikian itu yang diucapkan orang-orang bodoh di sisi kubur para wali dan orang-orang shalih, atau di sisi berhala berupa pohon, batu, dan yang semisalnya.

Di antara macam-macam syirik besar:
a. Syirik dalam takut: yaitu takut kepada selain Allah berupa berhala atau patung, atau thagut, atau mayat, atau yang gaib (tidak terlihat mata, pent.) dari bangsa jin atau manusia bahwa ia bisa membahayakannya atau menimpakan kepadanya sesuatu yang dibenci. Takut ini termasuk tingkatan agama yang tertinggi dan teragung. Barangsiapa yang memalingkannya kepada selain Allah maka sungguh dia telah menyekutukan Allah dengan syirik besar. Firman Allah:
فَلاَتَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُمْ مُّؤْمِنِينَ
Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. Ali Imrah : 175)

b. Syirik dalam tawakkal: Barangsiapa yang bertawakkal kepada selain Allah dalam perkara yang tidak bisa melakukannya selain Allah, seperti tawakkal kepada orang yang sudah meninggal dunia dan orang-orang yang ghaib serta seumpama mereka dalam menolak bahaya, mendapatkan manfaat dan rizqi, berarti dia telah menyekutukan Allah  dengan syirik besar. Firman Allah:
وَعَلَى اللهِ فَتَوَكَّلُوا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman". (QS. Al-Maidah :23)

c. Syirik dalam mahabbah (cinta): Cinta kepada Allah adalah cinta yang konsekuensi logisnya adalah kesempurnaan hina dan taat kepada Allah. Inilah cinta yang murni hanya karena Allah. Tidak boleh menyekutukan seseorang dengan-Nya dalam mahabbah ini. Maka, siapa yang cinta kepada sesuatu seperti cintanya kepada Allah, berarti ia telah menjadikan sekutu dari selain Allah dalam cinta mengagungkan, dan ini termasuk syirik. Firman Allah:
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللهِ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا أَشَدُّ حُبًّا للهِ
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS. Al-Baqarah:165)

d. Syirik dalam taat: termasuk syirik dalam taat adalah taat kepada para ulama, umara (pemerintah), pemimpin dan hakim dalam menghalalkan yang diharamkan, atau mengharamkan yang dihalalkan Allah. Ini termasuk syirik besar, seperti firman Allah :
اِتَّخَذُوْا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُوْنِ اللهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَآأُمِرُوْا إِلاَّ لِيَعْبُدُوْا إِلَهًا وَاحِدًا لآإِلَهَ إِلاَّ هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Rabb-Rabb selain Allah, dan (juga mereka menjadikan Rabb ) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. At-Taubat :31)

Syirik Kecil: yaitu sesuatu yang dinamakan syirik oleh syara' dan tidak sampai kepada syirik besar. Syirik ini mengurangi tauhid, tetapi tidak mengeluarkan dari agama. Ia adalah sarana menuju syirik besar. Pelakunya akan disiksa dan tidak kekal dalam neraka seperti kekalnya orang-orang kafir. Darahnya tidak boleh ditumpahkan dan hartanya tidak boleh diambil. Syirik besar menggugurkan semua amal ibadah. Adapun syirik kecil, maka ia menggugurkan amal ibadah yang menyertainya. Seperti orang yang beribadah karena Allah, ia juga ingin mendapat pujian manusia atasnya, seperti memperbaiki shalatnya, atau bersedekah, atau puasa, atau berzikir kepada Allah agar manusia melihatnya, atau mendengarnya, atau memujinya. Ini adalah riya, bila disertai amal ibadah niscaya riya itu membatalkannya. Tidak ada ungkapan syirik dalam al-Qur`an kecuali yang dimaksud adalah syirik besar. Adapun syirik kecil, maka terdapat dalam sunnah-sunnah mutawatir.
Firman Allah :
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا بَشَرٌ مِّثْلَكُمْ يُوحَى إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلاَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُوا لِقَآءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحًا وَلاَيُشْرِكُ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Katakanlah:"Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku:"Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa".

Termasuk syirik kecil adalah bersumpah dengan sesuatu selain Allah. Syirik kecil bisa menjadi besar menurut apa yang ada di hati pelakunya. Maka, seorang muslim harus berhati-hati terhadap syirik secara mutlak/absolot: yang besar dan kecil. Syirik adalah kezhaliman yang besar yang tidak diampuni oleh Allah.


C.      Sebab-sebab Manusia Menjadi Syirik
Ada tiga sebab fundamental munculnya prilaku syirik, yaitu al-jahlu (kebodohan), dha’ful iiman (lemahnya iman), dan taqliid (ikut-ikutan secara membabi-buta).
v    Al-jahlu perbuatan syirik. Karenanya masyarakat sebelum datangnya Islam disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Dalam kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cendrung berbuat syirik. Karenanya semakin jahiliyah suatu kaum, bisa dipastikan kecendrungan berbuat syirik semakin kuat. Dan biasanya di tengah masyarakat jahiliyah para dukun selalu menjadi rujukan utama. Dan dengan kobodohannya mereka tidak tahu bagaimana seharusnya mengatasi berbagai persoalan yang mereka hadapi. Ujung-ujungnya para dukun sebagai narasumber yang sangat mereka agungkan.
v    Dha’ful iimaan (lemahnya iman). Seorang yang imannya lemah cendrung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya rasa takut kepada Allahni akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena ingin segera kaya, datang ke kuburan para wali untuk minta pertolongan agar ia dipilih jadi presiden, atau selalu merujuk kepada para dukun untuk suapaya penampilannya tetap memikat hati orang banyak.
v    Taqliid. Al-Qur’an selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek moyang mereka. Allah berfirman, “Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, ‘Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.’ Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” [QS. Al-A'raf (7): 28]

D.      Bahaya Syirik
Perbuatan syirik sangat berbahaya. Berikut ini beberapa bahaya yang akan menimpa orang-orang pelaku syirik.
1.                  Syirik adalah kezhaliman yang nyata.
2.                  Syirik merupakan sumber khurafat.
3.                  Syirik adalah sumber ketakutan dan kesengsaraan.
4.                  Syirik merendahkan derajat kemanusiaan si pelakunya.
5.                  Di akhirat nanti orang-orang musyrik tidak akan mendapatkan ampunan Allah dan akan masuk neraka selama-lamanya.

Allah SWT berfirman dalam QS.:


E.      Contoh Perbuatan Syirik
1.                  Memakai gelang atau benang dan semisalnya dengan tujuan menghilangkan mara bahaya atau penangkal datangnya mara bahaya. Hal itu termasuk syirik.
2.                  Menggantung tamimah[2] terhadap anak-anak, sama saja berasal dari kharz, atau tulang, atau tulisan. Hal itu untuk menjaga diri dari 'ain[3] dan itu termasuk syirik.
3.                  Tathayyur, yaitu menganggap sial dengan burung atau seseorang atau suatu tempat atau semisalnya, dan itu termasuk syirik karena dia bergantung kepada selain Allah dengan keyakinan mendapat bahaya dari makhluk yang tidak mempunyai manfaat atau mudharat untuk dirinya sendiri. Keyakinan ini termasuk gangguan syaitan dan waswasnya, hal itu menolak tawakkal.
4.                  Tabarruk (mengambil berkah) kepada pohon, batu, tempat-tempat bersejarah/bekas, kubur, dan semisalnya. Maka, meminta berkah, mengharap, dan meyakininya dalam perkara-perkara itu termasuk syirik; karena ia bergantung kepada selain Allah dalam mendapatkan berkah.
5.                  Sihir: yaitu yang samar dan halus sebabnya. Ia adalah nama dari jimat-jimat, mentra-mentra, ucapan, dan obat-obatan, maka hal itu memberi pengaruh di hati dan badan, lalu menyebabkan sakit atau meninggal dunia, atau memisahkan di antara seseorang dan istrinya. Ia adalah perbuatan syetan, dan kebanyakan dari sihir itu tidak bisa sampai kepadanya kecuali dengan perbuatan menyekutukan Allah. Sihir adalah perbuatan syirik karena padanya mengandung ketergantungan kepada selain Allah dari jenis syetan, karena hal itu termasuk mengaku mengetahui yang gaib. Firman Allah:
وَمَاكَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِّنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْر
Padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Merek mengajarkan sihir kepada manusia (QS. Al-Baqarah :102)
Terkadang sihir adalah perbuatan maksiat yang merupakan bagian dari dosa besar, bila hanya dengan obat-obatan dan sejenisnya saja.
6.                  Meramal: ia adalah mengaku mengetahui yang gaib, seperti memberitakan yang akan terjadi di muka bumi karena bersandar kepada syetan, dan itu termasuk syirik; karena mengandung pendekatan diri kepada selain Allah dan mengklaim mengetahui yang gaib bersama Allah.
7.                  Tanjim (astrologi): yaitu mengambil dalil dengan kondisi falak (peredaran bulan dan matahari) atas segala kejadian di permukaan bumi, seperti waktu bertiupnya angin, turunnya hujan, terjadinya penyakit dan kematian, nampaknya panas dan dingin, perubahan harga dan sejenisnya. Itu termasuk syirik; karena menyandarkan sekutu bagi Allah dalam mengatur dan terhadap ilmu gaib.
8.                  Meminta hujan dengan bintang : yaitu menyandarkan turunnya hujan kepada munculnya bintang atau tenggelamnya, seperti ia berkata: kita diturunkan hujan dengan bintang ini dan bintang itu. Maka, ia menyandarkan hujan kepada bintang, bukan kepada Allah. Ini termasuk syirik; karena turunnya hujan berada di tangan Allah, bukan di tangan bintang dan yang lainnya.
9.                  Menyandarkan nikmat kepada selain Allah. Segala nikmat di dunia dan akhirat berasal dari Allah. Barangsiapa menyandarkannya kepada selain-Nya, sungguhnya dia telah kafir dan menyekutukan Allah. Seperti orang yang menyandarkan nikmat mendapat harta atau sembuh kepada fulan atau fulan, atau menyandarkan nikmat perjalanan dan keselamatan di darat, laut dan udara kepada sopir, nakoda, dan pilot, atau menyandarkan mendapat nikmat dan terhindar dari mara bahaya kepada usaha pemerintah atau individu atau bendera dan semisalnya. Maka, wajib menyandarkan semua nikmat kepada Allah saja dan bersukur kepada-Nya. Adapun yang terjadi di atas tangan sebagian makhluk hanyalah merupakan sebab yang terkadang membuahkan hasil dan bisa juga tidak menghasilkan apa-apa. Terkadang bermanfaat dan bisa juga tidak berguna. Firman Allah:

وَمَابِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللهِ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْئَرُون
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. (QS. An-Nahl: 53)

F.      Pengertian Khurafat
Khurâfat secara bahasa berarti takhayul, dongeng atau legenda. Sedangkan khurâfy adalah hal yang berkenaan dengan takhayul atau dongeng.
Dalam kamus munawir khurafat diartikan dengan: hal yang berkenaan dengan kepercayaan yang tidak masuk akal (batil)

Pengertian khurâfat dalam Islam
Khurâfat ialah semua cerita sama ada rekaan atau khayalan, ajaran-ajaran, pantang-larang, adat istiadat, ramalan-ramalan, pemujaan atau kepercayaan yang menyimpang dari ajaran Islam .

Berdasarkan pengertian di atas, khurâfat mencakup cerita dan perbuatan yang direka-reka dan bersifat dusta. Begitu juga dengan pemikiran yang direka-reka merupakan salah satu bentuk khurafat.

Takhayul
Secara bahasa, berasal dari kata khayal yang berarti: apa yang tergambar pada seseorang mengenai suatu hal baik dalam keadaan sadar atau sedang bermimpi. Dari istilah takhayul tersebut ada dua hal yang termasuk dalam kategori talhayul, yaitu:
1.                  Kekuatan ingatan yang yang terbentuk berdasarkan gambar indrawi dengan segala jenisnya, (seperti: pandangan, pendengaran, pancaroba, penciuman) setelah hilangnya sesuatu yang dapat diindera tersebut dari panca indra kita.
2.                  Kekuatan ingatan lainnya yang disandarkan pada gambar idrawi, kemudian satu dari unsurnya menjadi sebuah gambar yang baru. Gambar baru tersebut bisa jadi satu hal yang benar-benar terjadi, atau hal yang diluar kebiasaan (kemustahilan). Seperti kisah seribu satu malam, Nyai Roro Kidul dan cerita-cerita khurafat lainnya.

Takhayul diartikan juga: percaya kepada sesuatu yang tidak benar (mustahil) . Jadi takhayul merupakan bagian dari khurâfat.
Takhayul menjadikan seorang menyembah kepada pohon, batu atau benda keramat lainnya, mereka beralasan menyembah batu, pohon, keris dan lain sebagainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah (Taqarrub) atau karena benda-benda tersebut memiliki ke-digdaya-an (baca: kesaktian) yang mampu menolak suatu bencana atau mampu mendatangkan sebuah kemaslahatan. ini salah satu dampak takhayul. Jika demikian maka Tauhid Rubûbiyyah dan Tauhid Ibadah seorang hamba akan keropos dan hancur. Firman Allah;
"Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya"... (QS. 39:3).

Takhayul juga merupakan senjata para ahli bid'ah dalam menguatkan argumennya dengan dalih bahwasanya ini adalah sesuai dengan syari'at yang disandarkan secara dusta kepada salafus shalih.

Di antara faktor-faktor yang mendorong terjadinya khurâfat ialah :
1.   Mudah mempercayai benda-benda takhayu.
2.   Dangkalnya ilmu agama.
3.   Terpengaruh dengan kelebihan seseorang atau sesuatu benda.

Penolakan Islam terhadap mental khurâfat
1.   Kepercayaan dan amalan dalam Islam berdasarkan keyakinan bukan sangkaan (Dzan).
2.   Tidak mengikut hawa nafsu dan emosi.
3.   Menolak taklid buta.
4.   Melarang kepada seorang muslim untuk menuruti pemimpin yang zalim.
5.   Menolak dakwaan tanpa bukti.

G.     Ciri-Ciri Khurafat
1.                  Tidak didasarkan pada nas-nas syarak (al-Quran atau hadis Nabi sallallahu alaihi wasallam.
2.                  Cerita-cerita rekaan, dongeng, khayalan atau karut.
3.                  Bersumberkan kepada kepercayaan-kepercayaan lama dan bercanggah dengan Islam.
4.                  Menggunakan objek-objek tertentu seperti kubur, pokok dan sebagainya.
5.                  Mempunyai unsur-unsur negatif dari segi akidah dan syariah.
6.                  Berbentuk pemujaan dan permohonan kepada makhluk halus

H.     Bentuk-Bentuk Khurafat
Kepercayaan kepada keramat seperti kubur, pohon, telaga, batu, bukit, tongkat dan sebagainya.

Keramat
1.                  Perkara yang luar biasa.
2.                  Anugerah Allah kepada hambanya yang salih.
3.                  Terjadi daripada orang salih.
4.                  Bukan dari benda-benda seperti tembikar, kubur, pohon dll.
5.                  Bukan dari orang fasik.
6.                  Kepercayaan kepada sial majal seperti adat mandi safar, adat mandi membuang sial dan sebagainya.
7.                  Kepercayaan kepada kekuasaan jin dan memohon pertolongan darinya seperti adat memuja kampung, adat merenjis tepung tawar adat pantai dan sebagainya

I.        Contoh-Contoh Khurafat
Diantara khurafat yang terjadi di Indonesia adalah sebagai berikut:

Kualat Karena Melanggar Adat
Sebagian orang menganggap bahwa upacara adat lah yang bisa menjaga keamanan dan kesejahteraan mereka. Meninggalkannya berarti, siap menuai petaka.
Allah berfirman,
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa yang telah Kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. (QS. Al-Baqarah 170)
Cegah Bencana Dengan Ritual Tolak Balak
Ritual yang dimaksud adalah sesaji untuk taqarrub kepada jin yang mereka anggap berkuasa di tempat itu. Seakan jin-jin itu mampu mengendalikan alam, mampu mendatangkan banjir, mampu menjadikan gempa bumi dan tanah longsor. Ini adalah keyakinan syirik paling berat yang bahkan tidak dilakukan oleh orang-orang musyrik. Orang-orang musyrik dahulu menyekutukan Allah dalam beribadah, tapi mereka tetap meyakini, bahwa yang mengendalikan semua urusan adalah Allah. Firman Allah Qs. Yunus 31
Hilangkan Mimpi Buruk Dengan Membalik Bantal
Mereka meyakini dengan membalik bantalnya, maka arah mimpi menjadi berubah atau ‘epesode’nya berganti. Ada pula yang berkeyakinan, dengan membalik bantal, maka apa yang dialami dalam mimpi tidak menjelma di alam nyata.
Nabi telah menjelaskan bahwa mimpi baik itu adalah dari Allah, sedang mimpi buruk itu dari setan. Rasulullah bersabda,
“Mimpi baik itu dari Allah, sedang mimpi buruk itu dari setan. Jika salah satu di antara kalian bermimpi yang tidak disukai, maka hendaknya menghembuskan (dengan sedikit ludah) kekiri tiga kali, lalu membaca ta’awudz kepada Allah dari keburukannya, niscaya mimpi buruk itu tidak akan memadharatkannya.” (HR. Muslim)
Menanam Kepala Kerbau
Mereka meyakini bahwa tradisi menanam kepala kerbau seolah suatu keharusan yang mengiringi momen-momen penting. Seperti peletakan batu pertama suatu bangunan, pembangunan jembatan, ritual sedekah bumi maupun tradisi larung untuk sedekah laut, kepala kerbau hampir menjadi inti dari sesaji. Dalam hal ini Rasulullah bersabda, “Dan Allah melaknat orang yang menyembelih (binatang) untuk selain Allah.” (HR. Muslim)
Sial Karena Terkena Hukum Karma
Dalam bahasa sansekerta, karma berarti perbuatan. Dalam arti umum, meliputi semua kehendak (baik dan buruk, lahir dan batin, pikiran, kata-kata atau tindakan). Karma dikenal juga dengan hukum sebab-akibat. Mereka yang percaya karma yakin bahwa di masa yang akan datang orang akan memperoleh konsekuensi dari apa yang telah diperbuat di masa lalu.
Sepintas ajaran ini mirip dengan Islam, yang mengenal istilah ‘al-jaza’ min jinsil amal’, bahwa hasil itu sepadan dengan usaha yang dilakukan. Padahal ada perbedaan menyolok antara karma dan kaidah islam tersebut. Karma adalah bagian dari kepercayaan Hindu-Budha. Karma tidak terpisahkan dengan ajaran reinkarnasi, yang menyatakan bahwa setelah seseorang meninggal akan kembali ke bumi dalam tubuh yang berbeda. Jadi, mereka meyakini hidup berulang kali di dunia, mesklipun dengan wujud yang berbeda.
Musibah Karena Mendahului Kakaknya Menikah
Mereka meyakini bahwa hal ini akan menjadikan kakaknya tidak laku, dan sang adik juga akan menerima akibatnya karena lancang melangkahi kakaknya menikah. Sebagian yang merasa terpaksa ‘melanggar’ adat itu mengharuskan sang adik untuk mengadakan ritual plangkahan. Adapun islam mengajarkan untuk menyegerakan jika dirasa sudah mampu. Tidak menjadi soal apakah ketika menikah kakaknya telah menikah atau belum.
Selamatan  Tujuh Bulan Dalam Kandungan
Orang jawa menyebutnya dengan mitoni. Menurut para pelakunya, ritual ini merupakan bentuk syukur kepada sang Pencipta yang telah menyelamatkan ibu dan calon bayi hingga berumur tujuh bulan. Harinya pun dipilih hari ‘baik’ bukan sembarang hari. Bentuk ritualnya bermacam-macam, dari ritual siraman, calon ibu berganti pakaian dengan 7 motif, lalu para tamu diminta untuk memilih motif mana yang paling cocok.
Tujuan untuk bersyukur tidaklah menjadikan ritual itu layak diikuti. Karena tujuan yang benar harus ditempuh dengan cara yang benar pula. Hendaknya memperbanyak tahmid dalam segala kondisi, yaitu Alhamdulillah ‘ala kulli haal, segala puji bagi Allah dalam segala keadaan.
Kokok Ayam Ditengah Malam, Isyarat Wanita Hamil Di Luar Nikah
Kepercayaan seperti ini biasanya terjadi karena hasil utak-atik orang terhadap perkara yang dianggap ganjil. Misalnya secara kebetulan ada kejadian yang berbarengan. Keyakinan seperti ini tidaklah dibenarkan karena tidak berlandaskan dalil.
Sesaji Untuk Bersyukur
Diantaranya adalah sesaji sebagian para nelayan untuk “Dewi Roro Kidul”, penguasa pantai selatan dan juga sesajinya para petani untuk “Dewi Sri”, yang diyakini telah menguningkan padi mereka. Sesajian ini adalah termasuk dari kesyirikan.
Nyadran Dan Padusan-Jawa/Balimau-Minang  Di Penghujung Sya’ban
Sebagian warga di Magelang misalnya, mereka melakukan ritual sadranan di puncak Gunung Tidar. Konon di sana terdapat petilasan Syekh Subakir.
Selain nyadran ada juga ritual yang di sebut dengan “padusan” / mandi sebelum memasuki bulan ramadhan.  Di Sumatra Barat hal ini dikenal dengan Balimau, Padahal ritual ini tidak pernah diajarkan Islam.
Sial Karena Kejatuhan Cicak
Mereka meyakini, ketika kejatuhan cicak, maka bertanda mereka akan mendapatkan musibah. Sebagai penangkal mereka segera memburu cicak tersebut dan menyobek mulutnya, supaya musibah tidak jadi menimpanya. Hal ini disebut juga dengan tathayur yang dilarang dalam Islam.
Nabi bersabda barang siapa mengurungkan keperluannya karena thiyarah, maka dia telah berbuat kesyirikan,” lalu para sahabat bertanya. “lalu apa tebusannya wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “hendaknya engkau membaca, “Ya Allah, tiada nasib baik kecuali nasib baik (dari)Mu, tiada thiyarah kecuali thiyarah-Mu dan tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau.” (HR. Ahmad)
Bintang Beralih Tanda Kematian
Keyakinan seperti ini telah ada sejak zaman jahiliyah terdahulu. Ketika Nabi bersama para sahabatnya sedang duduk-duduk, tiba-tiba terlihata di langit ada bintang beralih, maka beliau bersabda, “Apa yang kalian katakan di masa jahiliyah dahulu ketika melihat yang demikian?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui, dahulu kami mengatakan bahwa pada pada malam itu telah lahir seorang pria agung dan telah wafat laki-laki yang agung pula.”
Sebagai koreksi dari keyakinan jahiliyah tersebut, Nabi bersabda, “Bintang itu dilempar bukan karena seseorang yang mati ataupun lahir, akan tetapi Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala ketika memutuskan perkara maka bertasbihlah para malaikat penyangga Arsy, kemudian bertasbihlah para penduduk langit di bawah mereka, hingga suara tasbih tersebut sampai penduduk langit dunia ini. Kemudian para malaikat yang berada di bawah penyangga Arsy bertanya kepada para penyangga Arsy, “Apa yang telah difirmankan oleh Rabb kalian?” Lalu merekapun mengabarkan tentang apa yang telah Dia firmankan. Maka sebagian penduduk langit mengabarkan kepada sebagian yang lain sehingga kabar tersebut sampai ke langit dunia, ketika itu jin mencuri dengar tentangnya untuk dibisikkan kepada walinya (dukun), lalu dia dilempar dengan bintang tersebut. Maka jika mereka (berhasil mendengar) kemudian mengabarkan sesuai yang didengar maka beritanya benar, akan tetapi mereka suka membuat-buat dan menambahnya.” (HR.Muslim)
Tukar Cincin Pernikahan
Upacara tukar cincin menjadi tradisi wajib bagi banyak kalangan, termasuk kaum muslimin. cincin pernikahan pun sebagai barang bertuah yang memiliki arti sakral. Berbagai mitos tentang cincin inipun berkambang di masyarakat. Konon, cincin pernikahan itu bisa menjadi sebab kelanggengan bahtera rumah tangga. Bila ini yang diyakini maka mereka telah terjebak kepada ksyirikan karena menganggap cincin bisa mendatangkan manfaat ataupun madharat.
Tukar cincin meskipun telah berkembang di kalangan kaum muslimin, bukanlah berasal dari aturan islam atau teladan Nabi. Bahkan merupakan ritual yang memiliki nilai religius dikalangan umat Nasrani. Maka melakukannya berarti menyerupai mereka, padahal Nabi bersabda dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud. “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.”
Sakit-Sakitan Karena Tak Kuat Menyandang Nama
Sebagian orang Jawa meyakini, tidak semua nama baik itu cocok untuk disematkan setiap anak. Ketika mereka melihat anaknya sakit-sakitan berkepanjangan, segera mungkin mereka mengubah nama anaknya. Karena mereka meyakini tidak adanya kecocokan nama anaknya dengan aura pemiliknya.
Di dalam Islam, tidak  dipungkiri bahwa nama memiliki pengaruh bagi pemiliknya. Seringkali ada kesesuaian antara nama dan yang diberi nama. Tetapi pengaruh tersebut lebih kepada makna yang dikandung didalamnya. Islam melarang nama-nama yang berkonotasi buruk.
Tabur Bunga Di Atas Pusara
Sebagian orang islam melakukan hal ini dengan berkeyakinan supaya penghuni kubur diringankan siksaanya. Beralasan dengan perbuatan Rasulullah ketika melewati dua kuburan yang sedang disiksa, kemudian beliau megambi pelapah kurma dan membelahnya menjadi dua bagian dan menancapkan kepada masing-masing kuburan. Para sahabat bertanya wahai Rasulullah, mengapa Anda melakukan itu?” beliau bersabda, “Agar keduanya diringankan siksanya selagi pelapah kurma itu masih basah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika dengan landasan hadits itu seseorang menaburkan bunga di atas kuburan, berarti dia telah berprasangka buruk kepada mayat. Seakan dia memvonis bahwa si penghuni kubur tengah menghadapi siksa. Sedangkan Nabi melakukan hal demikian atas dasar pengetahuan beliau bahwa kedua penghuni kubur telah disiksa.
Reinkarnasi
Reinkarnasi adalah keyakinan tentang regulasi ruh, yakni ruh orang yang telah mati akan menitis kepada makhluk lain. Bisa berwujud manusia, bisa pula hewan maupun batu. Ajaran ini dikenal dalam agama Hindu. Dalam agama Budha dikenal dengan istilah tumimbal lahir (rebirth). Dalam dunia kejawen juga banyak beredar dongeng tentang reinkarnasi dengan sebutan ‘titisan’. Tentu karena masih mewarisi budaya Hindu.
Kembali Suci Setelah Idul Suci
Definisi ‘kembali suci’ hanya masyhur di kalangan masyarakat Indonesia. Kitab-kitab para ulama’ tak ada yang menampilkan definisi idul fithri sebagai hari kembali suci. Kesalahan terjadi karena kata fithri dianggap sama dengan fithrah, padahal berbeda. Setidaknya hal ini dapat dilihat dalam kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir halaman 1142, disebutkan bahwa makna al-fithru adalah berbuka sedangkan al-fithrah adalah bermakna sifat pembawaan (yang ada sejak lahir), fithrah. Berarti makna makna idul fithri adalah kembali berbuka setelah satu bulan shaum, dan bukan kembali suci. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Adapun hari fithri adalah fithr (berbuka)mu dari shaum dan ied bagi kaum muslimin.” (HR. Tirmidzi)
Jin Bertengger Di Gambar Bernyawa
Tentang jin yang bertengger di gambar bernyawa, sejauh penulis (Abu Umar Abdillah) ketahui tidak ada dalil yang menyebutkannya. Konon, keterangan itu didapatkan dari pengakuan jin yang diinterogasi orang yang meruqya. Jika demikian, hal ini tidak boleh kita jadikan sebagai landasan keyakinan. Disamping kemungkinan (bahkan besar kemungkinan) jin berdusta, ini juga bersifat kasuistik. Karena keimanan terhadap yang ghaib tidak boleh didasarkan kecuali dari sumber wahyu, Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Perihal gambar bernyawa memang seharusnya kita bersihkan dari dinding rumah kita. Karena dalam riwayat Imam Bukhari, Rasulaullah bersabda, “Malaikat tidak memasuki rumah yang di dalamnya ada gambar bernyawa.”
Negeri Seribu Hantu
Setan memahami betul tipologi manusia dengan berbagai macam corak adat dan budayanya. Mungkin, membanjir dengan seribu hantu atau jin yang suka nongol adalah cara yang tepat untuk menggiring manusia Indonesia menuju jurang kesyirikan, sesuai dengan tipologi masyarakat Indonesia yang lekat dengan keyakinan animisme dan dinamisme.
Menghadirkan Arwah Ghaib
Klaim semacam ini sudah ada sejak zaman dahulu. Bahkan syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di abad ke-7 Hijriyah telah banyak membuka kedok para penipu yang mengaku bisa menghadirkan arwah orang yang sudah mati.
Termasuk dalam hal ini adalah fenomena jelangkung. Sebenarnya yang hadir disitu bukanlah arwah orang yang sudah mati. Karena mereka yang berada di alam barzah sudah mempunyai kesibukan tersendiri. Bersenang-senang dengan nikmat Allah atau menghadapi siksa Allah. QS. Az-Zumar 42.
Hewan-Hewan Keramat
Sebut saja kerbau bule yang digelari Kyai Slamet di Solo, setiap malam satu Suro (Muharram) ribuan orang datang untuk menyaksikan kirab sakral sang ‘kyai’ yang mengitari alun-alun keraton. Ada lagi hewan bulus (kura-kura) di Klaten, dipercaya bisa mendatangkan kekayaan.
Mitos hewan keramat ini dikembangkan dengan mengisahkan kejadian-kejadian yang dikaitkan dengan perlakuan terhadap hewan tersebut.
Kerbau Bule adalah sebutan untuk kerbau berwarna albino koleksi Kraton Surakarta Hadiningrat. Sebagian masyarakat menganggapnya sebagai hewan keramat, sehingga memperlakukan kerbau-kerbau itu melebihi manusia. Pada malam 1 Syura (1 Suro) dalam penanggalan Islam, kerbau dan sejumlah pusaka koleksi kerajaan diarak mengelilingi kompleks kraton.
Sebagian masyarakat, bahkan rela berebut kotoran (tinja) yang dibuang soleh sang kerbau karena dianggap bertuah. Kotoran itu, konon, bisa dijadikan obat bagi penderita sakit, bahkan dianggap bisa mendatangkah berkah penglarisan bagi para pedagang tradisional. Karena dikeramatkan pula, kerajaan mengangkat abdi dalem yang khusus menangani si kerbau. Tentu, menjadi pawang kerbau keramat juga menimbulkan kebanggan tersendiri bagi abdi dalem. Tak aneh, seorang abdi dalem rela menciumi si kerbau.
Qulhu Sungsang Sebagai Mantera Kesaktian
Yaitu membalik susunan surat Al-Ikhlas dan dibalik cara membacanya. Para pemburu kesaktian banyak yang meyakini keampuhan qulhu sungsang. Ada yang menggunakannya sebagai mantera untuk pukulan jarak jauh, untuk pelet dan untuk mengusir jin. Ini semua hanya bualan semata dan tidak dibenarkan, karena telah memainkan ayat Allah yaitu dengan membolak-baliknya.
Khadam Asma’ul Husna
Ada yang menyebarkan khurafat, bahwa setiap Asma’ul Husna mempunyai khadam malaikat yang siap melaksanakan maksud dari arti Asma yang dibaca. Keyakinan ini tidak bersumber melainkan rekayasa belaka.
40 Hari Menjadi Orang Sakti
Masa 40 hari terkesan memiliki makna khusus bagi orang-orang tertentu. Setidaknya bagi orang yang ingin menjadi orang super, dengan bersemedi selama 40 hari. Alasan ini tidaklah sesuai dengan syari’at.
Mendadak Sakti Dengan Ilmu Laduni
Kata “laduni” diambil dari firman Allah QS. Al-Kahfi 65. Ilmu laduni di anggap sebagai ilmu pemberian Allah kepada seseorang tanpa melalui proses belajar.
Debus Dianggap Karamah
Seperti atraksi makan api, mengiris lidah dengan pisau dan atraksi-atraksi semisalnya. Mereka menganggap hal-hal ini sebagai karamah. Keyakinan seperti ini tidaklah dibenarkan, karena karamah diberikan kepada Allah kapan Dia menghendaki, seringkali tidak direncanakan  oleh orang yang diberi, maka tidak bisa diatraksikan.
Primbon, Fengshui Dan Mujarabat
Orang Jawa mengenal primbon, orang Cina mengenal Fengshui dan orang Arab mengenal Mujarabat. Ketiga “kitab (tak) suci” tersebut hingga kini masih diyakini keampuhannya oleh para penganutnya.
Rajah Penjaga Rumah
Rajah itu berupa kertas bertuliskan huruf-huruf yang sulit dibaca dan dipahami maknanya, kertas itu dilipat atau terkadang dibungkus dengan kain lalu dipaku di atas pintu. Benda itu diyakini dapat menolak marabahaya yang bakal masuk ke dalam rumah. Dan rajah ini termasuk syirik.
Mitos Biji Tasbih
Tasbih Kayu Setigi
Sebagai syariat / fungsi untuk :
-          Meningkatkan charisma
-          Penangkal santet, guna-guna, dll
-          Kewibawaan
-          Keselamatan jiwa
-          Penyembuhan tulang/Rhematik
-          Memudahkan rezeki(Persediaan terbatas)
Biji tasbih yang dimiliki kiyai diyakini bisa menyembuhkan penyakit dan mencegah terjadinya marabahaya. Bahkan seperti granat, kalau biji tasbih itu dilempar akan meletus. Lalu mereka menganggap bahwa mengalungkan tasbih di leher sangat cocok sebagai alat taqarrub kepada Allah. Ini juga penafsiran hasil otak-atik orang-orang sufi, tak ada dasarnya dari Nabi sedikitpun.
Meramal Nasib, Dengan ‘Weton’ Dan Zodiac
Ini semua adalah bentuk dari kesyirikan.
Misteri Angka 13
Angka tiga belas dianggap sebagai momok karena diyakini sebagai sumber kesialan. Mungkin hanya satu kasus, yang mana istilah angka ke-13 tidak menjadi momok, yakni gaji ke-13.
Ajaran Baru Nabi Melalui Mimpi
Hal ini jelas bathil, karena tidak mungkin Nabi menurunkan syariat baru. Allah berfirman,
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah 3)

Jamasan pusaka

Demikianlah kepercayaan sejumlah orang Jogja atau Jawa pada umumnya. Bahwa benda-benda di sekeliling mereka memiliki jiwa.
Sebagaimana memperlakukan makhluk bernyawa, maka benda-benda di sekitar mereka pun harus diperlakukan secara istimewa. Animisme, barangkali itu anggapan orang. Namun tentu saja bagi orang Jawa yang mempercayainya akan menyangkal hal terebut.
Apapun kata orang, sejumlah benda di Keraton Yogyakarta memang diperlakukan secara istimewa. Benda-benda tersebut antara lain adalah gamelan, kereta, dan aneka jenis pusaka. Mereka dinamai layaknya nama manusia.

Kuburan Dikeramatkan

QuantcastBeberapa waktu lalu kita semua dikejutkan dengan peristiwa bentrok berdarah yang mengakibatkan beberapa oparat penegak hukum meninggal dunia dan ratusan korban luka berat dan luka ringan, dari kedua belah pihak, mulai dari anak kecil, remaja serta orang tua, pria maupun wanita.
Kita semua tentu prihatin dengan kejadian tersebut, sangat di sayangkan hal itu sampai terjadi, padahal semestinya bentrok berdarah seperti itu bisa di hindari. Di satu pihak ingin menertibkan tata kota Jakarta yang kumuh dan semrawut, dan di sisi lain masyarakat berusaha untuk mempertahankan keberadaan bangunan situs bersejarah berupa makam keramat salah seorang tokoh agama setempat yang dihormati dan di sanjung-sanjung sebagian warga kota Jakarta dan juga masyarakat islam dari berbagai kota lainnya bahkan mungkin seantero nusantara.
Pertanyaanya adalah, apa hukum ini semua ?, seorang muslim tidak pantas ikut-ikutan kebanyakan orang dalam beragama, bertindak dan berucap, karena akibatnya bisa fatal, terjerembab kedalam kesesatan yang berakhir dengan lembah neraka.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Janganlah kalian melakukan perjalanan ibadah kecuali ketiga masjid, masjidku ini (masjid Nabawi di Madinah), masjidil haram, dan masjidil Aqsha. ( HR. Bukhari dan Muslim).
Dari sini kita tahu bahwa wisata spiritual/rohani ke makam para wali songo dan para sunan, ke Pamijahan, makam syaikh anu dan itu di larang dan tidak di syariatkan bahkan merupakan perkara baru (bid’ah) dalam agama islan, amalannya tertolak tidak berpahala bahkan berdosa.
Di riwayatkan dari Jundub bin Abdillah, semoga Allah melimpahkan keridhoan-Nya kepada beliau, dia berkata ; aku mendengar Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lima (malam ) sebelum wafatnya :Ketahuilah !, Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menjadikan kuburan Nabi-Nabi dan orang-orang shaleh mereka sebagai masjid, sesungguhnya aka melarang kalian dari hal seperti itu. (HR. Muslim).


[1] Wikipedia Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Syirik
[2] Tamimah: sesuatu yang dikalungkan di leher anak-anak sebagai penangkal atau pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan rasa dengki seseorang, dan lain sebagainya. (pent. Dikutip dari terj. Kitab Tauhid, Muhammad Yusuf Harun MA.)
[3] Penyakit atau pengaruh jahat yang disebabkan rasa dengki seseorang, pent.)

3 komentar:

  1. terima kasih banyak ya...dan ini sangat membantu
    :)

    BalasHapus
  2. Agen Slot Terpercaya
    Agen Situs Terpercaya

    88CSN game online yang lagi hitz dan banyak dimainin anak-anak muda sekarang lho,
    Kamu Jangan takut, game Online yang satu ini Aman dan Mudah dimainin Kok.


    atau hubungi kontaknya di WES88.COM
    Contact Kami:
    WA : 081358840484
    BBM : 88CSNMANTAP
    Facebook : 88CSN

    Ayo Cobain, selain Seru , juga menguntungkan lho
    Game mana lagi yang bisa ngehasilin Uang Asli
    Let's Play togethe

    BalasHapus