A.
Pembiayaan
pada Bank Syariah
Pembiayaan syariah secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi tiga skema yakni bagi hasil, jual-beli dan sewa. Perbedaan bagi hasil
dengan kredit konvensional sangat nyata sehingga orang awam sekalipun dapat
cepat memahaminya. Return bagi pemilik modal sangat ditentukan oleh apakah
proyek yang dibiayainya menguntungkan atau tidak. Dalam bagi hasil, jumlah uang
yang dikembalikan kepada pemodal tidak tergantung pada jangka waktu pembiayaan
tetapi lebih ditentukan oleh nisbah bagi hasil dan tingkat keuntungan yang
terealisasi. Tidak ada kepastian bahwa pemodal akan mendapat untung.[1]
Di
dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 butir 12
dinyatakan bahwa: “Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai
untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.”
Dan
pada Pasal 1 butir 13 UU yang sama dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank
dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau
kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan
berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip
penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa
pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang
yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Contoh
Pembiayaan Mudharabah[2]
Seorang nasabah
mengajukan pembiayaan kepada bank syariah untuk modal kerja dagangan sebesar Rp
100.000.000 selama 1 thn. Jika situasi ekonomi mampu memberikan return bisnis
aktual sebesar 8% dan return bisnis yang diharapkan bank syariah sebagai penyandang
dana sebesar 3% . setelah bisnis dijalankan, nasabah mampu mencetak keuntungan
bisnisnya selama 1 thn sbb:
Bulan
|
Pendapatan
Usaha
|
1.
|
6.000.000
|
2.
|
7.000.000
|
3.
|
4.000.000
|
4.
|
4.500.000
|
5.
|
5.000.000
|
6.
|
5.500.000
|
7.
|
6.000.000
|
8.
|
5.400.000
|
9.
|
9.000.000
|
10.
|
5.700.000
|
11.
|
4.700.000
|
12.
|
3.500.000
|
Pertanyaan :
a)
Berapa nisbah
yang harus disepakati antara bank dengan nasabah?
b)
Bagaimana
distribusi bagi hasil pendapatan antara bank syariah dengan nasabah berdasarkan
data tersebut?
Jawaban :
a)
Menentukan
nisbah untuk kedua belah pihak yang melakukan kontrak pembiayaan:
Nisbah bank syariah = 3,2% x 8% x 100% =
40%
Nisbah nasabah = 100% - 40% =
60%
Rasio nisbah antara bank syariah dengan nasabah pembiayaan adalah=40%
banding 60%
b)
Menghitung
distribusi bagi hasil untuk bank dan nasabah seseuai dengan nisbah dan
pendapatan aktual usaha,sebagai berikut :
Bulan
|
Laba usaha
|
Bagian bank
40%
|
Bagian
nasabah
60%
|
Cicilan
pokok
|
Setoran
|
1.
|
6.000.000
|
2.400.000
|
3.600.000
|
|
2.400.000
|
2.
|
7.000.000
|
2.800.000
|
4.200.000
|
|
2.800.000
|
3.
|
4.000.000
|
1.600.000
|
2.400.000
|
|
1.600.000
|
4.
|
4.500.000
|
1.800.000
|
2.700.000
|
|
1.800.000
|
5.
|
5.000.000
|
2.000.000
|
3.000.000
|
|
2.000.000
|
6.
|
5.500.000
|
2.200.000
|
3.300.000
|
|
2.200.000
|
7.
|
6.000.000
|
2.400.000
|
3.600.000
|
|
2.400.000
|
8.
|
5.400.000
|
2,160.000
|
3.240.000
|
|
2.160.000
|
9.
|
9.000.000
|
3.600.000
|
5.400.000
|
|
3.600.000
|
10.
|
5.700.000
|
2.280.000
|
3.420.000
|
|
2.280.000
|
11.
|
4.700.000
|
1.880.000
|
2.800.000
|
|
1.880.000
|
Total
|
66.300.000
|
26.520.000
|
39.780.000
|
100.000.000
|
126.520.000
|
% dari Hasil Usaha
% dari Modal
|
0.40
26,52
|
0.60
39,78
|
|
|
Contoh Kasus Pembiayaan Murabahah[3]
Tuan ali berkeinginan membeli sebuah mobil untuk
kepentingan usaha antar jemput anak sekolah. Harga beli mobil sebesar Rp
150.000.000. Pada saat itu tuan ali hanya memiliki dana Rp.50.000.000,untuk
mengatasi kekurangan dana tersebut tuan ali menghubungi bank syariah toat untuk
mendapatkan pemecahan masalah akibat kekurangan dana tersebut bank syariah
menawarkan solusi dengan akad- Murabahah. Bila bank syariah memperkirakan biaya
operasi Rp.200.000.000 dalam 1 tahun. Perkiraan jumlah pembiayaan Rp.5 M dan
markup yang ditentukan (hanya sekali saja) 10% dari pembiayaan 2 tahun. Bagaima
cara penyelesaiannya?
Jawab :
Penyelesaian dengan Harga Jual Efisien
Data pembiayaan:
Harga pokok mobil =
Rp.150.000.000
Kekurangan dibayar bank =
Rp. 100.000.000
1) Hitunglah Cost
Recovery
Cost Recovery =(Pembiayaan
Murabahah/Estimilasi Total
Pembayaran) x Estimilasi Biaya Operasi
1 thn
Cost Recovey = (100.000.000/1
M) x 200.000.000 = 40.000.000
2) Hitung Markup = 10% x Pembiayaan
Markup =
10% x 100.000.000 = 10.000.000
3)
Hitung Harga Jual Bank = Pembiayaan +Cost
Recovery + Markup
= 100.000.000 + (2 x 4.000.000 ) + 10.000.000
=
118.000.000
4)
Hitung Angsuran Pembiayaan
Angsuran Pembiayaan =
118.000.000/24 bln
=
4.916.667
5)
Hitung Total Harga Jual
Total harga jual =
150.000.000 + 18.000.000
=
168.000.000
6)
Hitung Margin Dalam Persentase
Hitung Margin dalam % =
Cost Recovery + Markup/Harga jual beli
=[(2
x 4 jt + 10 jt) + 15 jt] x 100%
=[8
jt +10 jt]/15 jt x 100%
=
1,2 %
B.
Kredit
pada Bank Konvensional
Pengertian kredit di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998
tentang Perbankan, diatur dalam Pasal 1 butir 11, "Kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat di persamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain,
yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan pemberian bunga”.
UU
tersebut menegaskan bahwa bank konvensional hanya mengenal satu bentuk
penyaluran dana kepada masyarakat, yaitu kredit berbasis bunga. Penentuan bunga
berdasarkan time value of money. Dimana setiap uang memiliki cost of fund yang
merupakan harga waktu atau the price of time dan bukan harga uang. Artinya,
suku bunga sebetulnya merupakan ukuran manfaat waktu. Bunga pinjaman/kredit
dihitung berdasarkan berapa bunga dari dana yang berada di bank yang dapat
digunakan untuk kredit. Semakin tinggi bunga dari produk simpanan, maka semakin
tinggi pula beban bunga yang ditanggung peminjam/debitur. Selisih antara suku
bunga kredit dan suku bunga simpanan, setelah dipotong biaya
operasional/overhead cost akan menjadi keuntungan/laba usaha bank konvensional.
Bank
konvensional akan selalu berusaha mempertahankan margin yang terdiri dari
komponen laba dan biaya operasional, sehingga ketika suku bunga simpanan naik,
maka suku bunga kredit pun akan naik juga. Pendapatan bank konvensional hanya
bersumber dari bunga kredit, Fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa lainnya.
Contoh:
Transaksi Kredit di Bank Konvensional
Harga kendaraan mobil
Timor DOHC tahun 2000 Rp. 50 juta, masa kredit selama 2 tahun, Berapa uang muka
dan angsuran per bulannya.
Jawaban cara mencari DP dan angsuran :
1. Harga Kendaraan x DP
mobil bekas ( Biasanya 30%)
2. Terus dikurangi harga Kendaraan = Pokok Hutang
/ PH
3. Hasilnya dikalikan bunga (Bunga x Tahun) / 100
4. Hasilnya ditambahkan ke PH
5. Total Hasilnya baru dibagi dengan masa kredit
(dalam Bulan) dan dapatlah angsuran per bulan.
* Down Payment = 50.000.000 x 30% = 15.000.000
* Pokok Hutang = 50.000.000 - 10.000.000 = 35.000.000
* Keuntungan = 35.000.000 x (11x2 tahun) / 100 = 7.700.000
* Besarnya angsuran = 35.000.000 + 7.700.000 = 42.700.000/24 bln = Rp. 1.800.000/bln
*Asuransi Kombinasi = 2,75 % X 50.000.000 = 1.375.000
* Biaya Administrasi = 500.000
* Provisi = Rp. –
Untuk Pembayaran Pertamanya :
1. DP = 15.000.000
2. Rp. 1.800.000
3. Asuransi = 1.375.000,-
4. Administrasi = 500.000
5. -
Total = Rp. 18.675.000 dengan angsuran Rp. 1.800.000 x 23
bulan karena (1 angsuran sudah dibayar dimuka)
C.
Persamaan dan
Perbedaan antara Pembiayaan dengan Kredit
Terdapat
persamaan dan perbedaan antara pemberian kredit pada bank konvensional dengan
pembiayaan pada bank syari’ah.
1.
Persamaan
pemberian kredit dengan pembiayaan
Persamaan
pemberian kredit pada bank konvensional dengan pembiayaan pada bank syariah
adalah terletak pada prosedur-prosedur yang dilakukan, dimulai dari proses
pengajuan hingga monitoring. Persamaan yang lainnya yaitu pada saat melakukan
analisis ratio.
2.
Perbedaan
antara kredit dengan pembiayaan
Yang
menjadi perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank berdasarkan
konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip
syari’ah adalah terletak pada keuntungan yang diharapkan. Bagi bank berdasarkan
prinsip konvensional keuntungan yang diperoleh melalui bunga, sedangkan bagi
bank yang berdasarkan prinsip bagi hasil berupa imbalan atau bagi hasil.
Perbedaan
antara bunga dan bagi hasil:
BUNGA
|
BAGI HASIL
|
·
Penentuan bunga dibuat pada waktu
akad dengan asumsi harus selalu untung.
|
·
Penentuan besarnya rasio / nisbah
bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung
rugi.
|
·
Besarnya persentase berdasarkan
pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
|
·
Besarnya rasio bagi hasil
berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.
|
·
Pembayaran bunga tetap seperti
yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak
nasabah untung atau rugi.
|
·
bagi hasil bergantung pada
keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan
ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
|
·
Jumlah pembayaran bunga tidak
meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat.
|
·
Jumlah pembagian laba meningkat
sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.
|
·
Eksistensi bunga diragukan oleh
semua agama.
|
·
Tidak ada yang meragukan keabsahan
bagi hasil.
|
Tabungan BSM merupakan salah satu
produk Bank Syariah Mandiri yang membedakan dengan Bank Mandiri
Konvensional dimana perbedaan tersebut terletak pada perhitungan bagi hasil
yang diterima oleh nasabah.
Nisbah adalah perbandingan pembagian
pendapatan antara nasabah dengan Bank Syariah dilihat pada Revenue Sharing
Distribution.
Berikut daftar nisbah bagi hasil pada BSM untuk produk
tabungan BSM :
Tabel 4.1
Daftar Nisbah Bagi Hasil Bagi Pihak Ke-3 Bank Syariah
Mandiri
Produk
|
Nasabah Bank Syariah
|
Bank Syariah
|
Tabungan BSM
|
40%
|
60%
|
Tabel 4.2
Distribusi Pendapatan Bagi Hasil Dana Pihak Ke-3
Revenue Sharing Tabungan BSM bulan November dan
Desember 2007
Dalam Jutaan Rupiah
Bulan
|
Saldo
Akhir
|
Saldo Rata-Rata
|
Distribusi Bagi Hasil
|
November 2007
|
3,239,766,246,140.03
|
3,192,876,814,302.83
|
33,761,327,610.91
|
Desember 2007
|
3,521,286,120,794.53
|
3,349,631,993,046.93
|
37,444,107,476.56
|
Perhitungan Bagi Hasil dan Bunga
Bank Yang Diterima Nasabah
A. Perhitungan Bagi Hasil Bank
Syariah Mandiri
Langkah-langkah :
- Bagi Hasil = % Nisbah X
Distribusi Bagi Hasil
- Rate Return = BBH X Jumlah
Hari dalam 1 Tahun X 100%
SRH
Jumlah Hari
Bulan November 2007 :
- Bagi Hasil = 40% X
Rp.33,761,327,610.91
=
Rp.13,504,531,040.00
2. Rate Return
= Rp.13,504,531,040.00 X
365 X 100%
Rp. 3,192,876,814,302.83
30 = 5.15%
Bulan Desember 2007 :
- Bagi Hasil = 40% X Rp. 37,444,107,476.56
= Rp.14,977,642,990.00
- Rate Return =
Rp.14,977,642,990.00 X 365 X
100%
Rp. 3,349,631,993,046.93
31 = 5,26%
Tabel 4.3
Persentase Pendapatan Bagi Hasil
Tabungan BSM Tahun 2007
Bulan
|
% Pendapatan Bagi Hasil
|
November
|
5,15%
|
Desember
|
5,26%
|
B. Persentase Suku Bunga yang
Diterima Nasabah Bank Konvensional
Tabel 4.4
Persentase Suku Bunga Tabungan
Mandiri Konvensional
Batasan Saldo
|
Suku Bunga Per Tahun
|
< Rp.1.000.000,00
|
0%
|
>= Rp.1.000.000,00 - < Rp.5.000.000,00
|
2%
|
>= Rp.5.000.000,00 - < Rp.50.000.000,00
|
2.5%
|
>= Rp.50.000.0000,00 -
|
2.75%
|
>= Rp.100.000.000,00 -
|
3%
|
>= Rp.500.000.000,00 -
|
3%
|
>= Rp. 1 M
|
4%
|
Contoh Transaksi Tabungan BSM dan Perhitungan Pendapatan
diterima Nasabah.
A. Contoh
Transaksi Tabungan BSM
Rian
melakukan transaksi tabungan BSM pada bulan November dan Desember dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 4.5
Laporan Rekening Tabungan Bulan
November
Tanggal
|
Kode
|
Mutasi
|
Saldo
|
|
Debit
|
Kredit
|
|||
01/11
|
1
|
-
|
Rp.3.000.000,00
|
Rp.3.000.000,00
|
05/11
|
4
|
Rp.500.000,00
|
-
|
Rp.2.500.000,00
|
15/11
|
2
|
Rp.600.00,00
|
-
|
Rp1.900.000,00
|
19/11
|
3
|
-
|
Rp.400.000,00
|
Rp.2.300.000,00
|
Tabel 4.6
Laporan Rekening Tabungan Bulan
Desember
Tanggal
|
Kode
|
Mutasi
|
Saldo
|
|
Debit
|
Kredit
|
|||
01/12
|
1
|
-
|
Rp.2.000.000,00
|
Rp.2.000.000,00
|
15/12
|
3
|
-
|
Rp.1.000.000,00
|
Rp.3.000.000,00
|
25/12
|
2
|
Rp.500.000,00
|
-
|
Rp.2.500.000,00
|
30/12
|
4
|
Rp.500.000,00
|
-
|
Rp.2.000.000,00
|
Keterangan : 1
= Setoran Tunai
2 = Tarik
Tunai
3
= Transfer Tunai
4
= Transfer Keluar
D. Perhitungan
Pendapatan Bagi Hasil
Pd
Nasabah = Jumlah Hari X % Rate Return X Jumlah Saldo
Tabungan
365
Bulan November :
[01/11 –
05/11] = 4
hari X 5.15% X Rp. 3.000.000,00
= Rp. 1.693,15
365
[05/11 –
15/11] = 10 hari
X 5.15% X Rp.2.500.000,00
= Rp. 3.527,40
365
[15/11 – 19/11] = 4 hari X
5.15% X Rp.1.900.000,00 = Rp.
1.072,33
365
[19/11 – 30/11]
= 11 hari X 5.15% X Rp.2.300.000,00
= Rp. 3.569,73 +
365
Pendapatan Bagi Hasil yang diterima Rian bulan
November = Rp. 9.862,61
Bulan Desember :
[01/12 –
15/12] = 14 hari
X 5.26% X Rp. 2.000.000,00 = Rp.
4.035,07
365
[15/12 –
25/12] = 10 hari
X 5.26% X Rp. 3.000.000,00 = Rp.
4.323,29
365
[25/12 –
30/12] = 5
hari X 5.26% X Rp. 2.500.000,00
= Rp. 1.801,37
365
[30/12 – 31/12]
= 1 hari X 5.26% X Rp.2.000.000,00
= Rp. 288,22 +
365
Pendapatan Bagi Hasil yang diterima Rian bulan
Desember = Rp. 10.447,95
C. Perhitungan
Pendapatan Bunga Bank
Disamping menabung di BSM, Rian juga
menabung di Bank Mandiri Konvensional. Dimisalkan transaksi yang terjadi sama
dengan transaksi yang terjadi di BSM.
Jika Bank Konvensional menggunakan metode saldo harian
:
Bunga = Jumlah
hari X %Bunga X Jumlah Saldo Tabungan
365
Bulan November :
[01/11 –
05/11] = 4
hari X 2% X Rp. 3.000.000,00 =
Rp. 657,53
365
[05/11 –
15/11] = 10 hari
X 2% X Rp.2.500.000,00 =
Rp.1.369,85
365
[15/11 –
19/11] = 4
hari X 2% X Rp.1.900.000,00
= Rp. 416,44
365
[19/11 –
30/11] = 11 hari
X 2% X Rp.2.300.000,00 = Rp.
1.386,30 +
365
Pendapatan Bunga yang diterima Rian bulan
November = Rp. 3.830,13
Bulan Desember :
[01/12 –
15/12] = 14 hari
X 2% X Rp. 2.000.000,00 = Rp. 1.534,25
365
[15/12 –
25/12] = 10 hari
X 2% X Rp. 3.000.000,00 = Rp. 1.643,84
365
[25/12 –
30/12] = 5
hari X 2% X Rp. 2.500.000,00
= Rp. 684,93
365
[30/12 –
31/12] = 1
hari X 2% X Rp.2.000.000,00
= Rp. 109,59 +
365
Pendapatan Bunga yang diterima Rian bulan
Desember = Rp.
3.972,61
E.
Jenis
Pembebanan Suku Bunga Kredit
Setiap nasabah yang memperoleh fasilitas kredit dari Bank akan
dikenakan kewajiban membayar kembali. Pembayaran kewajiban tersebut dilakukan
setiap periode apakah harian, mingguan atau bulanan. Pembayaran ini lebih
dikenal dengan nama angsuran. Dalam setiap angsuran yang dibayar oleh nasabah
sudah termasuk pokok pinjaman ditambah bunga yang harus dibayar. Jumlah
angsuran yang dibayar setiap periode berbeda tergantung dari jenis pembebanan
suku bunga yang dilakukan oleh Bank.
Terdapat 3 jenis
model pembebanan suku bunga yang sering dilakukan oleh Bank, yaitu:[4]
1.
Flat Rate
Flat
rate merupakan perhitungan suku bunga yang tetap setiap periode, sehingga
jumlah angsuran (cicilan) setiap periode pun tetap sampai pinjaman tersebut
lunas. Perhitungan suku bunga model ini adalah dengan mengalikan persentase
bunga per periode dikali dengan pinjaman.
2.
Sliding Rate
Merupakan
perhitungan suku bunga yang dilakukan dengan mengalikan persentase suku bunga
per periode dengan sisa pinjaman, sehingga jumlah suku bunga yang dibayar
debitur semakin menurun, akibatnya angsuran yang dibayarpun menurun jumlahnya.
3.
Floating Rate
Merupakan
perhitungan suku bunga pada bulan yang bersangkutan. Dalam perhitungan model
ini suku bunga dapat naik, turun atau tetap setiap periodenya. Begitu pula dengan
jumlah angsuran yang dibayar sangat tergantung dari suku bunga pada bulan yang
bersangkutan.
Contoh Kasus
PT. Marindo memporeh fasilitas
kredit dari BRI senilai Rp. 18.000.000,- jangka waktu kredit adalah 1 tahun (12
bulan), bunga kredit dikenakan sebesar 14% per tahun. Disamping itu PT. Marindo
juga dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 360.000,- dan biaya provisi dan
komisi 1%.
Pertanyaan:
1.
Berapa jumlah
angsuran per bulan yang dibayar oleh PT. Marindo jika BRI menggunakan metode
flate rate.
2.
Hitung pula
jumlah angsuran per bulan untuk metode sliding rate.
3.
Hitung pula
angsuran per bulan angsuran yang harus dibayar oleh PT. Marindo jika BRI
menggunakan metode floating rate dengan asumsi tingkat suku bunga sebagai
berikut:
Bulan
1 s/d bulan ke-4 suku bunga 14% per
tahun
Bulan
5 s/d bulan ke-8 suku bunga 16% per
tahun
Bulan
9 s/d bulan ke-12 suku bunga 15% per
tahun
Jawab:
1.
Sebelum
menghitung jumlah suku bunga dengan flate rate maka terlebih dahulu perlu
dihitung jumlah pokok pinjaman yang harus dibayar oleh PT. Marindo. Rumus yang
digunakan untuk menghitung pokok pinjaman (PP) adalah sebagai berikut:
Jumlah
Pinjaman
a.
Pokok
Pinjaman =
Jumlah
Angsuran
Rp.
18.000.000,-
12
% x
Pinjaman
b.
Suku Bunga =
Tahun
14% x
Rp. 18.000.000
12
Jadi jumlah angsuran dengan metode Flate
Rate adalah :
Pokok Pinjaman Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Perbulan Rp. 1.710.000,-
Jumlah angsuran
ini setiap bulan sama seperti terlihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel
Perhitungan Angsuran Pinjaman
PT.
Marindo
Dengan
Metode Flate Rate
(dalam ribuan)
Bulan
|
Sisa
Pinjaman
|
Pokok
Pinjaman
|
Bunga
|
Angsuran
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
18.000,-
16.500,-
15.000,-
13.500,-
12.000,-
10.500,-
9.000,-
7.500,-
6.000,-
4.500,-
3.000,-
1.500,-
|
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
|
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
|
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
|
Jumlah
|
|
18.000,-
|
2.520,-
|
20.520,-
|
2.
Dengan metode
Sliding Rate Pokok Pinjaman (PP) tetap sama dan yang berbeda adalah perhitungan
suku bunganya sebagai berikut:
Jumlah
Pinjaman
a.
Pokok
Pinjaman =
Jumlah
Angsuran
Rp.
18.000.000,-
12
b.
Untuk
suku bunga dihitung dengan menggunakan sisa pinjaman sbb:
·
Bulan
ke-1
14% x Rp. 18.000.000,-
12
Jumlah Angsuran Bulan ke-1 = Rp. 1.710.000,-
·
Bulan ke-2
14% x Rp.
16.500.000,-
12
PP = Rp. 1.500.000,-
·
Bulan ke-3
14% x Rp.
15.000.000,-
12
PP = Rp. 1.500.000,-
·
Bulan ke-4
14% x Rp.
13.500.000,-
12
PP = Rp. 1.500.000,-
·
Bulan ke-5
14% x Rp. 12.000.000,-
12
PP = Rp. 1.500.000,-
·
Bulan ke-6
14% x Rp.
10.500.000,-
12
PP = Rp. 1.500.000,-
·
Bulan ke-7
14% x Rp.
9.000.000,-
12
PP = Rp. 1.500.000,-
·
Bulan ke-8
14% x Rp.
7.500.000,-
12
PP = Rp. 1.500.000,-
·
Bulan ke-9
14% x Rp.
6.000.000,-
12
PP = Rp. 1.500.000,-
·
Bulan ke-10
14% x Rp.
4.500.000,-
12
PP = Rp. 1.500.000,-
·
Bulan ke-11
14% x Rp.
3.000.000,-
12
PP = Rp. 1.500.000,-
·
Bulan ke-12
14% x Rp.
1.500.000,-
12
PP = Rp. 1.500.000,-
Tabel
Perhitungan Angsuran Pinjaman
PT.
Marindo
Dengan
Metode Sliding Rate
(dalam ribuan)
Bulan
|
Sisa
Pinjaman
|
Pokok
Pinjaman
|
Bunga
|
Angsuran
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
18.000,-
16.500,-
15.000,-
13.500,-
12.000,-
10.500,-
9.000,-
7.500,-
6.000,-
4.500,-
3.000,-
1.500,-
|
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
|
210,0-
192,5,-
175,0,-
157,5,-
140,0,-
122,5,-
105,0,-
87,5,-
70,0,-
52,5,-
35,0,-
17,5,-
|
1.710,0,-
1.692,5,-
1.675,0,-
1.657,5,-
1.640,0,-
1.622,5,-
1,605,0,-
1.587,5,-
1.570,0,-1.552,5,-
1.535,0,-
1.535,0,-
|
Jumlah
|
|
18.000,-
|
1.365,-
|
19.365,-
|
3.
Dengan metode
Floating Rate Pokok Pinjaman (PP) tetap sama yang berbeda adalah perhitungan
suku bunganya sebagai berikut:
Jumlah
Pinjaman
a.
Pokok
Pinjaman =
Jumlah
Angsuran
Rp.
18.000.000,-
12
b.
Untuk
suku bunga dihitung sebagai berikut:
·
Bulan
ke-1 s/d bulan ke-4
14% x Rp. 18.000.000,-
12
Jumlah
Angsuran Bulan ke-1 s/d ke-4 = Rp. 1.710.000,-
·
Bulan ke-5 s/d bulan ke-8
16% x Rp. 18.000.000,-
12
Jumlah
Angsuran Bulan ke-5 s/d ke-8 = Rp. 1.740.000,-
·
Bulan ke-9 s/d bulan ke-12
15% x Rp. 18.000.000,-
12
Jumlah
Angsuran Bulan ke-5 s/d ke-8 = Rp. 1.725.000,-
Tabel
Perhitungan Angsuran Pinjaman
PT.
Marindo
Dengan
Metode Floating Rate
(dalam ribuan)
Bulan
|
Sisa
Pinjaman
|
Pokok
Pinjaman
|
Bunga
|
Angsuran
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
18.000,-
16.500,-
15.000,-
13.500,-
12.000,-
10.500,-
9.000,-
7.500,-
6.000,-
4.500,-
3.000,-
1.500,-
|
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
|
210,-
210,-
210,-
210,-
240,-
240,-
240,-
240,-
225,-
225,-
225,-
225,-
|
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.740,-
1.740,-
1.740,-
1.740,-
1.725,-
1.725,-
1.725,-
1.725,-
|
Jumlah
|
|
18.000,-
|
2.700,-
|
20.700,-
|
F.
Analisis Rasio
Analisis rasio keuangan
bank syari’ah maupun bank konvensional dilakukan dengan menganalisis posisi
neraca dan laporan laba rugi. Analisis ini dikelompokkan ke dalam 4 macam
kategori, yaitu:
1. Rasio
Likuiditas, adalah ukuran kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya, meliputi rasio lancar, rasio cepat, dan rasio pembiayaan terhadap
dana pihak ketiga.
Aset Lancar
Utang Lancar
Kas + Efek
Utang Lancar
Total Pembiayaan
Total
Dana Pihak Ketiga
Sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia tingkat likuiditas bank dianggap sehat apabila LDR nya 85% - 110%.[5]
2. Rasio
Aktivitas, adalah ukuran untuk menilai tingkat efisiensi bank dalam
memanfaatkan sumber dana yang dimilikinya. Rasio ini meliputi: perputaran aktiva
tetap, dan perputaran ativa total.
3. Rasio
Profitabilitas, adalah rasio yang menunjukkan tingkat efektivitas yang dicapai
melalui usaha operasional bank, yang meliputi: margin laba, dan pengembalian
atas aktiva.
Laba
Bersih
Total
Aset
ROA
menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan laba dari pengelolaan
asset yang dimiliki.
Laba Bersih
Total Equity
ROE
Menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk
mendapatkan laba.
Semakin tinggi return semakin baik karena berarti dividen yang dibagikan
atau ditanamkan kembali sebagai retained earning juga akan semakin
besar.
4. Rasio
Biaya, adalah rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi kinerja operasional
bank. Penentuan besarnya rasio ini dihitung dengan rumus:
Biaya Operasional
Pendapatan Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang
timbul dari aktivitas di dalam kegiatan utama bank, sedangkan pendapatan
operasional adalah pendapatan yang timbul dari aktivitas di dalam kegiatan
utama bank. Semakin rendah tingkat rasio biaya, maka akan semakin baik tingkat
efisiensi kinerja operasional bank. Begitu pula sebaliknya, apabila semakin
tinggi tingkat rasio biaya, maka akan semakin menurun tingkat efisiensi kinerja
operasional bank itu sendiri.
Selain 4 analisis rasio
diatas, juga terdapat penilaian tingkat kesehatan bank yang mencakup penilaian
terhadap faktor-faktor yang terdiri dari: permodalan (capital) dan
kualitas aset (Asset quality).
1.
Permodalan
Penilaian
permodalan dimaksudkan untuk mengevaluasi kecukupan modal bank dalam mengelola
eksposur resiko saat ini dan dimasa mendatang. Rasio yang digunakan yaitu:
Modal Inti +
Pelengkap
ATMR
Perhitungan
Modal dan Aktiva tertimbang Menurut Resiko (ATMR) berpedoman pada ketentuan
Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Semakin
tinggi rasio ini menunjukkan bahwa bank semakin solvable.
2.
Kualitas Aset
Salah
satu komponen yang digunakan yaitu rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang bertujuan
untuk mengukur proporsi pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan.
Rumusnya yaitu:
JPB
JP
Keterangan:
·
JPB merupakan jumlah pembiayaan yang
terogolong dalam kolektibitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank.
JP merupakan jumlah
pembiayaan yang dimiliki oleh bank.
Saya ingin memulai dengan bersyukur kepada Tuhan atas karunia hidup.
BalasHapusNama saya Nadia Sisworo dan saya ingin berbagi cerita yang bagus tentang ibu Rossa Stanley. Favourite, sebuah perusahaan yang layak secara finansial yang membuat hidup saya manis.
Saya telah mengalami kesulitan keuangan untuk beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap untuk membayar mereka kembali setelah menerima gaji saya.
Dan saat itulah kehidupan saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dikuburkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
Tapi ketika saya pikir hidup saya sudah berakhir, saya sebenarnya mencoba bunuh diri, saat itulah ALLAH menggunakan teman saya dan Tetangga Annisa Berkarya yang kini pindah ke Singapura, dia membantu saya untuk menghubungi ibu Rossa Stanley yang dia katakan seorang teman dari India menghubungkannya dengan ibu Rossa, jadi saya memberi tahu ibu cerita saya, dia meminta Dokumen saya yang saya tunjuk dan sebelum saya tahu itu permintaan pinjaman saya sebesar Rp120.000.000,00 disetujui, sebelum itu saya sudah mencoba tiga perusahaan pinjaman online yang berbeda tetapi tidak ada bantuan positif, tetapi ibu rossa Stanley melalui perusahaan pinjamannya, ROSSATANLEYLOANCOMPANY mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan bahwa sampai saya mati saya akan terus berbagi cerita ini sehingga warga negara saya bisa mendapatkan manfaat darinya, jangan menghubungi pemberi pinjaman palsu yang membanjiri mana-mana dengan cerita pinjaman palsu, Setelah itu saya proses persetujuan kredit telah selesai dan saya menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyatakan bahwa saya harus memberikan rincian bank saya. Saya menerima pemberitahuan dari bank saya bahwa rekening bank saya dikreditkan dengan jumlah pinjaman yang saya minta. ibu rossa stanley adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang nyata, tulus dan tulus di seluruh dunia jadi jangan ragu untuk menghubungi ibu Rossa Stanely di saluran ini
ROSSASTANLEYLOANCOMPANY@GMAIL.COM
TULISKAN MEREKA HANYA +12133153118
Ini adalah kesaksian saya dan itu dapat diverifikasi dengan detail akun saya yang di bawah jika Anda ragu
begitulah hidup saya berubah dan saya akan terus berbagi berita sehingga semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan yang baik yang mengubah situasi saya.
Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya kepada saya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini adalah email saya: nadiasisworo@gmail.com
Dan di bawah ini adalah rincian akun saya yang mendapat kredit dari rossastanleyloancompany,
Alamat bank: Cabang Jatinegara Jakarta Timur
Nama akun: Nadia Sisworo
Nomor akun: 0504482516
Bank Nmae: Bank Negara Indonesia (BNI)
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.
Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.
Saya Widaya Tarmuji, saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah TRACY MORGAN LOAN FIRM. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir 32 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
BalasHapusTapi Tracy Morgan memberi saya mimpi saya kembali. Ini adalah alamat email yang sebenarnya mereka: tracymorganloanfirm@gmail.com. Email pribadi saya sendiri: widayatarmuji@gmail.com. Anda dapat berbicara dengan saya kapan saja Anda inginkan. Terima kasih semua untuk mendengarkan permintaan untuk saran saya. hati-hati