Jumat, 08 Maret 2013

Pembiayaan VS Kredit


A.    Pembiayaan pada Bank Syariah
Pembiayaan syariah secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga skema yakni bagi hasil, jual-beli dan sewa. Perbedaan bagi hasil dengan kredit konvensional sangat nyata sehingga orang awam sekalipun dapat cepat memahaminya. Return bagi pemilik modal sangat ditentukan oleh apakah proyek yang dibiayainya menguntungkan atau tidak. Dalam bagi hasil, jumlah uang yang dikembalikan kepada pemodal tidak tergantung pada jangka waktu pembiayaan tetapi lebih ditentukan oleh nisbah bagi hasil dan tingkat keuntungan yang terealisasi. Tidak ada kepastian bahwa pemodal akan mendapat untung.[1]
Di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 butir 12 dinyatakan bahwa: “Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.”
Dan pada Pasal 1 butir 13 UU yang sama dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Contoh Pembiayaan Mudharabah[2]
Seorang nasabah mengajukan pembiayaan kepada bank syariah untuk modal kerja dagangan sebesar Rp 100.000.000 selama 1 thn. Jika situasi ekonomi mampu memberikan return bisnis aktual sebesar 8% dan return bisnis yang diharapkan bank syariah sebagai penyandang dana sebesar 3% . setelah bisnis dijalankan, nasabah mampu mencetak keuntungan bisnisnya selama 1 thn sbb:
Bulan
Pendapatan Usaha
1.       
6.000.000
2.       
7.000.000
3.       
4.000.000
4.       
4.500.000
5.       
5.000.000
6.       
5.500.000
7.       
6.000.000
8.       
5.400.000
9.       
9.000.000
10.   
5.700.000
11.   
4.700.000
12.   
3.500.000
Pertanyaan :
a)      Berapa nisbah yang harus disepakati antara bank dengan nasabah?
b)      Bagaimana distribusi bagi hasil pendapatan antara bank syariah dengan nasabah berdasarkan data tersebut?
Jawaban :
a)      Menentukan nisbah untuk kedua belah pihak yang melakukan kontrak pembiayaan:
Nisbah bank syariah = 3,2% x 8% x 100%           = 40%
Nisbah nasabah        = 100% - 40%                      = 60%
Rasio nisbah antara bank syariah dengan nasabah pembiayaan adalah=40% banding 60%
b)      Menghitung distribusi bagi hasil untuk bank dan nasabah seseuai dengan nisbah dan pendapatan aktual usaha,sebagai berikut :
Bulan
Laba usaha
Bagian bank
40%
Bagian
nasabah
60%
Cicilan
pokok
Setoran
1.       
6.000.000
2.400.000
3.600.000

2.400.000
2.       
7.000.000
2.800.000
4.200.000

2.800.000
3.       
4.000.000
1.600.000
2.400.000

1.600.000
4.       
4.500.000
1.800.000
2.700.000

1.800.000
5.       
5.000.000
2.000.000
3.000.000

2.000.000
6.       
5.500.000
2.200.000
3.300.000

2.200.000
7.       
6.000.000
2.400.000
3.600.000

2.400.000
8.       
5.400.000
2,160.000
3.240.000

2.160.000
9.       
9.000.000
3.600.000
5.400.000

3.600.000
10.   
5.700.000
2.280.000
3.420.000

2.280.000
11.   
4.700.000
1.880.000
2.800.000

1.880.000
Total
66.300.000
26.520.000
39.780.000
100.000.000
126.520.000
% dari Hasil Usaha
% dari Modal
0.40
26,52
0.60
39,78



Contoh Kasus Pembiayaan Murabahah[3]
Tuan ali berkeinginan membeli sebuah mobil untuk kepentingan usaha antar jemput anak sekolah. Harga beli mobil sebesar Rp 150.000.000. Pada saat itu tuan ali hanya memiliki dana Rp.50.000.000,untuk mengatasi kekurangan dana tersebut tuan ali menghubungi bank syariah toat untuk mendapatkan pemecahan masalah akibat kekurangan dana tersebut bank syariah menawarkan solusi dengan akad- Murabahah. Bila bank syariah memperkirakan biaya operasi Rp.200.000.000 dalam 1 tahun. Perkiraan jumlah pembiayaan Rp.5 M dan markup yang ditentukan (hanya sekali saja) 10% dari pembiayaan 2 tahun. Bagaima cara penyelesaiannya?
Jawab :
Penyelesaian dengan Harga Jual Efisien
Data pembiayaan:
Harga pokok mobil                 = Rp.150.000.000
Dibayar nasabah(uang muka)  = Rp.  50.000.000 -
Kekurangan dibayar bank       = Rp. 100.000.000
1)      Hitunglah Cost Recovery
Cost Recovery                        =(Pembiayaan Murabahah/Estimilasi Total
Pembayaran) x Estimilasi Biaya Operasi 1 thn
Cost Recovey              = (100.000.000/1 M) x 200.000.000 = 40.000.000
2)      Hitung Markup           = 10% x Pembiayaan
Markup                        = 10% x 100.000.000 = 10.000.000
3)      Hitung Harga Jual Bank = Pembiayaan +Cost Recovery + Markup
                                        =  100.000.000 + (2 x 4.000.000  ) + 10.000.000
                                        =  118.000.000
4)      Hitung Angsuran Pembiayaan
Angsuran Pembiayaan            = 118.000.000/24 bln
                                                = 4.916.667
5)      Hitung Total Harga Jual
Total harga jual                       = 150.000.000 + 18.000.000
                                                = 168.000.000
6)      Hitung Margin Dalam Persentase
Hitung Margin dalam %         = Cost Recovery + Markup/Harga jual beli
                                                =[(2 x 4 jt + 10 jt) + 15 jt] x 100%
                                                =[8 jt +10 jt]/15 jt x 100%
                                                = 1,2 %

B.     Kredit pada Bank Konvensional
Pengertian kredit di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan, diatur dalam Pasal 1 butir 11, "Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat di persamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.
UU tersebut menegaskan bahwa bank konvensional hanya mengenal satu bentuk penyaluran dana kepada masyarakat, yaitu kredit berbasis bunga. Penentuan bunga berdasarkan time value of money. Dimana setiap uang memiliki cost of fund yang merupakan harga waktu atau the price of time dan bukan harga uang. Artinya, suku bunga sebetulnya merupakan ukuran manfaat waktu. Bunga pinjaman/kredit dihitung berdasarkan berapa bunga dari dana yang berada di bank yang dapat digunakan untuk kredit. Semakin tinggi bunga dari produk simpanan, maka semakin tinggi pula beban bunga yang ditanggung peminjam/debitur. Selisih antara suku bunga kredit dan suku bunga simpanan, setelah dipotong biaya operasional/overhead cost akan menjadi keuntungan/laba usaha bank konvensional.
Bank konvensional akan selalu berusaha mempertahankan margin yang terdiri dari komponen laba dan biaya operasional, sehingga ketika suku bunga simpanan naik, maka suku bunga kredit pun akan naik juga. Pendapatan bank konvensional hanya bersumber dari bunga kredit, Fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa lainnya.
Contoh: Transaksi Kredit di Bank Konvensional
Harga kendaraan mobil Timor DOHC tahun 2000 Rp. 50 juta, masa kredit selama 2 tahun, Berapa uang muka dan angsuran per bulannya.

Jawaban cara mencari DP dan angsuran :
1.      Harga Kendaraan x DP mobil bekas ( Biasanya 30%)
2.   Terus dikurangi harga Kendaraan = Pokok Hutang / PH
3.   Hasilnya dikalikan bunga (Bunga x Tahun) / 100
4.   Hasilnya ditambahkan ke PH
5.   Total Hasilnya baru dibagi dengan masa kredit (dalam Bulan) dan dapatlah angsuran per bulan.

*    Down Payment = 50.000.000 x 30% = 15.000.000
*    Pokok Hutang = 50.000.000 - 10.000.000 = 35.000.000
*    Keuntungan =   35.000.000 x (11x2 tahun) / 100 = 7.700.000
*    Besarnya angsuran =  35.000.000 + 7.700.000 = 42.700.000/24 bln                                   = Rp. 1.800.000/bln

*Asuransi Kombinasi = 2,75 % X 50.000.000 = 1.375.000
* Biaya Administrasi = 500.000
* Provisi =  Rp. –

Untuk Pembayaran Pertamanya :
1. DP = 15.000.000
2. Rp. 1.800.000
3. Asuransi = 1.375.000,-
4. Administrasi = 500.000
5. -
Total = Rp. 18.675.000 dengan angsuran Rp. 1.800.000 x 23 bulan  karena  (1 angsuran sudah dibayar dimuka)

C.    Persamaan dan Perbedaan antara Pembiayaan dengan Kredit
Terdapat persamaan dan perbedaan antara pemberian kredit pada bank konvensional dengan pembiayaan pada bank syari’ah.
1.      Persamaan pemberian kredit dengan pembiayaan
Persamaan pemberian kredit pada bank konvensional dengan pembiayaan pada bank syariah adalah terletak pada prosedur-prosedur yang dilakukan, dimulai dari proses pengajuan hingga monitoring. Persamaan yang lainnya yaitu pada saat melakukan analisis ratio.
2.      Perbedaan antara kredit dengan pembiayaan
Yang menjadi perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank berdasarkan konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip syari’ah adalah terletak pada keuntungan yang diharapkan. Bagi bank berdasarkan prinsip konvensional keuntungan yang diperoleh melalui bunga, sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip bagi hasil berupa imbalan atau bagi hasil.
Perbedaan antara bunga dan bagi hasil:
BUNGA
BAGI HASIL
·         Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung.
·        Penentuan besarnya rasio / nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi.
·        Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
·        Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.
·        Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.
·         bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
·        Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat.
·         Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.
·        Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama.
·         Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil.

Tabungan BSM merupakan salah satu produk Bank Syariah Mandiri yang membedakan  dengan Bank Mandiri Konvensional dimana perbedaan tersebut terletak pada perhitungan bagi hasil yang diterima oleh nasabah.
Nisbah adalah perbandingan pembagian pendapatan antara nasabah dengan Bank Syariah dilihat pada Revenue Sharing Distribution.
Berikut daftar nisbah bagi hasil pada BSM untuk produk tabungan BSM :
Tabel 4.1
Daftar Nisbah Bagi Hasil Bagi Pihak Ke-3 Bank Syariah Mandiri
Produk
Nasabah Bank Syariah
Bank Syariah
Tabungan BSM
40%
60%

Tabel  4.2
Distribusi Pendapatan Bagi Hasil Dana Pihak Ke-3
Revenue Sharing Tabungan BSM bulan November dan Desember 2007
Dalam Jutaan Rupiah
Bulan
        Saldo Akhir
Saldo Rata-Rata
Distribusi Bagi Hasil
November 2007
3,239,766,246,140.03
3,192,876,814,302.83
33,761,327,610.91
Desember 2007
3,521,286,120,794.53
3,349,631,993,046.93
37,444,107,476.56

Perhitungan Bagi Hasil dan Bunga Bank Yang Diterima Nasabah
A. Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah Mandiri
Langkah-langkah :
  1. Bagi Hasil =  % Nisbah  X  Distribusi Bagi Hasil

  1. Rate Return = BBH   X  Jumlah Hari dalam 1 Tahun   X  100%
                                    SRH                Jumlah Hari
 Bulan November 2007 :
  1. Bagi Hasil =  40%  X Rp.33,761,327,610.91
      =  Rp.13,504,531,040.00
      2. Rate Return =     Rp.13,504,531,040.00       X  365  X  100%
                                          Rp. 3,192,876,814,302.83         30   =  5.15%
Bulan Desember 2007 :
  1. Bagi Hasil = 40%  X Rp. 37,444,107,476.56
      = Rp.14,977,642,990.00
  1. Rate Return =       Rp.14,977,642,990.00      X  365  X  100%
                                      Rp. 3,349,631,993,046.93         31   = 5,26%
Tabel 4.3
Persentase Pendapatan Bagi Hasil Tabungan BSM Tahun 2007
Bulan
% Pendapatan Bagi Hasil
November
5,15%
Desember
5,26%

B. Persentase Suku Bunga yang Diterima Nasabah Bank Konvensional

Tabel 4.4
Persentase Suku Bunga Tabungan Mandiri Konvensional
Batasan Saldo
Suku Bunga Per Tahun
< Rp.1.000.000,00
0%
>= Rp.1.000.000,00 - < Rp.5.000.000,00
2%
>= Rp.5.000.000,00 - < Rp.50.000.000,00
2.5%
>= Rp.50.000.0000,00 -
2.75%
>= Rp.100.000.000,00 -
3%
>= Rp.500.000.000,00 -
3%
>= Rp. 1 M
4%

Contoh Transaksi Tabungan BSM dan Perhitungan Pendapatan diterima Nasabah.
A.    Contoh Transaksi Tabungan BSM
Rian melakukan transaksi tabungan BSM pada bulan November dan Desember  dengan rincian sebagai berikut :

  Tabel 4.5
Laporan Rekening Tabungan Bulan November
Tanggal
Kode
Mutasi
Saldo
Debit
Kredit
01/11
1
-
Rp.3.000.000,00
Rp.3.000.000,00
05/11
4
Rp.500.000,00
-
Rp.2.500.000,00
15/11
2
Rp.600.00,00
-
Rp1.900.000,00
19/11
3
-
Rp.400.000,00
Rp.2.300.000,00

Tabel 4.6
Laporan Rekening Tabungan Bulan Desember
Tanggal
Kode
Mutasi
Saldo
Debit
Kredit
01/12
1
-
Rp.2.000.000,00
Rp.2.000.000,00
15/12
3
-
Rp.1.000.000,00
Rp.3.000.000,00
25/12
2
Rp.500.000,00
-
Rp.2.500.000,00
30/12
4
Rp.500.000,00
-
Rp.2.000.000,00
Keterangan :    1 = Setoran Tunai
                        2 = Tarik Tunai
                        3 = Transfer Tunai
                        4 = Transfer Keluar
D.    Perhitungan Pendapatan Bagi Hasil
      Pd Nasabah = Jumlah Hari  X  % Rate Return  X  Jumlah Saldo Tabungan
                                                         365
Bulan November :
[01/11 – 05/11]         =   4 hari  X  5.15%  X Rp. 3.000.000,00       =  Rp. 1.693,15
                                                                      365    

[05/11 – 15/11]         =  10 hari  X  5.15%  X Rp.2.500.000,00       =  Rp. 3.527,40
                                                                       365
[15/11 – 19/11]       =   4 hari   X  5.15%  X  Rp.1.900.000,00      =  Rp. 1.072,33
                                                                       365
[19/11 – 30/11]       =  11 hari  X  5.15%  X Rp.2.300.000,00       =  Rp. 3.569,73 +
                                                                      365
Pendapatan Bagi Hasil yang diterima Rian bulan November         =  Rp. 9.862,61
Bulan Desember :
[01/12 – 15/12]         =  14 hari  X  5.26%  X Rp. 2.000.000,00    =  Rp. 4.035,07
                                                                      365
[15/12 – 25/12]         =  10 hari  X  5.26%  X Rp. 3.000.000,00    =  Rp. 4.323,29
                                                                       365
[25/12 – 30/12]         =   5 hari   X  5.26%  X  Rp. 2.500.000,00   =  Rp. 1.801,37
                                                                       365
[30/12 – 31/12]       =  1 hari  X  5.26%  X  Rp.2.000.000,00      =  Rp.    288,22 +  
                                                                      365
Pendapatan Bagi Hasil yang diterima Rian bulan Desember        =  Rp. 10.447,95
C. Perhitungan Pendapatan Bunga Bank
Disamping menabung di BSM, Rian juga menabung di Bank Mandiri Konvensional. Dimisalkan transaksi yang terjadi sama dengan transaksi yang terjadi di BSM.
Jika Bank Konvensional menggunakan metode saldo harian :

       Bunga = Jumlah hari  X  %Bunga   X   Jumlah Saldo Tabungan
                                                            365
Bulan November :
[01/11 – 05/11]         =   4 hari  X  2%  X Rp. 3.000.000,00     =  Rp.   657,53
                                                           365   
[05/11 – 15/11]         =  10 hari  X  2%  X Rp.2.500.000,00     =  Rp.1.369,85
                                                           365
[15/11 – 19/11]         =   4 hari   X  2%  X  Rp.1.900.000,00    =  Rp.   416,44
                                                           365
[19/11 – 30/11]         =  11 hari  X  2%  X Rp.2.300.000,00     =  Rp. 1.386,30 +  
                                                           365
Pendapatan Bunga yang diterima Rian bulan November         =  Rp. 3.830,13

Bulan Desember :
[01/12 – 15/12]         =  14 hari  X  2%  X Rp. 2.000.000,00    =  Rp. 1.534,25
                                                          365
[15/12 – 25/12]         =  10 hari  X  2%  X Rp. 3.000.000,00    =  Rp. 1.643,84
                                                           365
[25/12 – 30/12]         =   5 hari   X  2%  X  Rp. 2.500.000,00   =  Rp.    684,93
                                                           365
[30/12 – 31/12]         =   1 hari  X  2%  X  Rp.2.000.000,00     =  Rp.    109,59 +  
                                                          365
Pendapatan Bunga yang diterima Rian bulan Desember          =  Rp.  3.972,61

E.     Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit
            Setiap nasabah yang memperoleh fasilitas kredit dari Bank akan dikenakan kewajiban membayar kembali. Pembayaran kewajiban tersebut dilakukan setiap periode apakah harian, mingguan atau bulanan. Pembayaran ini lebih dikenal dengan nama angsuran. Dalam setiap angsuran yang dibayar oleh nasabah sudah termasuk pokok pinjaman ditambah bunga yang harus dibayar. Jumlah angsuran yang dibayar setiap periode berbeda tergantung dari jenis pembebanan suku bunga yang dilakukan oleh Bank.
            Terdapat 3 jenis model pembebanan suku bunga yang sering dilakukan oleh Bank, yaitu:[4]
1.      Flat Rate
Flat rate merupakan perhitungan suku bunga yang tetap setiap periode, sehingga jumlah angsuran (cicilan) setiap periode pun tetap sampai pinjaman tersebut lunas. Perhitungan suku bunga model ini adalah dengan mengalikan persentase bunga per periode dikali dengan pinjaman.
2.      Sliding Rate
Merupakan perhitungan suku bunga yang dilakukan dengan mengalikan persentase suku bunga per periode dengan sisa pinjaman, sehingga jumlah suku bunga yang dibayar debitur semakin menurun, akibatnya angsuran yang dibayarpun menurun jumlahnya.
3.      Floating Rate
Merupakan perhitungan suku bunga pada bulan yang bersangkutan. Dalam perhitungan model ini suku bunga dapat naik, turun atau tetap setiap periodenya. Begitu pula dengan jumlah angsuran yang dibayar sangat tergantung dari suku bunga pada bulan yang bersangkutan.

Contoh Kasus
            PT. Marindo memporeh fasilitas kredit dari BRI senilai Rp. 18.000.000,- jangka waktu kredit adalah 1 tahun (12 bulan), bunga kredit dikenakan sebesar 14% per tahun. Disamping itu PT. Marindo juga dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 360.000,- dan biaya provisi dan komisi 1%.
Pertanyaan:
1.      Berapa jumlah angsuran per bulan yang dibayar oleh PT. Marindo jika BRI menggunakan metode flate rate.
2.      Hitung pula jumlah angsuran per bulan untuk metode sliding rate.
3.      Hitung pula angsuran per bulan angsuran yang harus dibayar oleh PT. Marindo jika BRI menggunakan metode floating rate dengan asumsi tingkat suku bunga sebagai berikut:
Bulan 1 s/d bulan ke-4      suku bunga 14% per tahun
Bulan 5 s/d bulan ke-8      suku bunga 16% per tahun
Bulan 9 s/d bulan ke-12    suku bunga 15% per tahun
Jawab:
1.      Sebelum menghitung jumlah suku bunga dengan flate rate maka terlebih dahulu perlu dihitung jumlah pokok pinjaman yang harus dibayar oleh PT. Marindo. Rumus yang digunakan untuk menghitung pokok pinjaman (PP) adalah sebagai berikut:
                                                Jumlah Pinjaman
a.       Pokok Pinjaman          =
                                                Jumlah Angsuran
                                                Rp. 18.000.000,-
=                                              =  Rp. 1.500.000,-
                                                            12

                                    %  x  Pinjaman
b.      Suku Bunga       = 
                                                Tahun
                                          14%  x Rp. 18.000.000       
                                       =                                                     = Rp. 210.000,-
                                                               12
           

Jadi jumlah angsuran dengan metode Flate Rate adalah :
Pokok Pinjaman                                  Rp. 1.500.000,-
Suku Bunga                                        Rp.    210.000,-
Jumlah Angsuran Perbulan                 Rp. 1.710.000,-

Jumlah angsuran ini setiap bulan sama seperti terlihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel Perhitungan Angsuran Pinjaman
PT. Marindo
Dengan Metode Flate Rate
 (dalam ribuan)
Bulan
Sisa Pinjaman
Pokok Pinjaman
Bunga
Angsuran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
18.000,-
16.500,-
15.000,-
13.500,-
12.000,-
10.500,-
9.000,-
7.500,-
6.000,-
4.500,-
3.000,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
210,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
Jumlah

18.000,-
2.520,-
20.520,-

2.      Dengan metode Sliding Rate Pokok Pinjaman (PP) tetap sama dan yang berbeda adalah perhitungan suku bunganya sebagai berikut:

                                                Jumlah Pinjaman
a.       Pokok Pinjaman          =
                                                Jumlah Angsuran
                                                Rp. 18.000.000,-
=                                              =  Rp. 1.500.000,-
                                                            12

b.      Untuk suku bunga dihitung dengan menggunakan sisa pinjaman sbb:
·         Bulan ke-1
                  14%  x Rp. 18.000.000,-
Bunga =                                              x  1  =  Rp.   210.000,-
                                             12
            PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
            Jumlah Angsuran Bulan ke-1                     =  Rp. 1.710.000,-

·         Bulan ke-2
                  14%  x  Rp. 16.500.000,-
Bunga =                                               x  1 =  Rp.   192.500,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-2                     =  Rp. 1.692.500,-

·         Bulan ke-3
                  14%  x  Rp. 15.000.000,-
Bunga  =                                              x  1 =  Rp.   175.000,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-3                     =  Rp. 1.675.000,-

·         Bulan ke-4
                  14%  x  Rp. 13.500.000,-
Bunga  =                                              x  1 =  Rp.   157.500,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-4                     =  Rp. 1.657.500,-
·         Bulan ke-5
                  14%  x  Rp. 12.000.000,-
Bunga  =                                              x  1 =  Rp.   140.000,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-5                     =  Rp. 1.640.000,-

·         Bulan ke-6
                  14%  x  Rp. 10.500.000,-
Bunga  =                                              x  1 =  Rp.   122.500,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-6                     =  Rp. 1.622.500,-

·         Bulan ke-7
                  14%  x  Rp. 9.000.000,-
Bunga  =                                              x  1 =  Rp.   105.000,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-7                     =  Rp. 1.605.000,-

·         Bulan ke-8
                  14%  x  Rp. 7.500.000,-
Bunga  =                                              x  1 =  Rp.      87.500,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-8                     =  Rp. 1.587.500,-

·         Bulan ke-9
                  14%  x  Rp. 6.000.000,-
Bunga  =                                              x  1 =  Rp.      70.000,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-9                     =  Rp. 1.570.000,-



·         Bulan ke-10
                  14%  x  Rp. 4.500.000,-
Bunga  =                                              x  1 =  Rp.      52.500,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-10                   =  Rp. 1.552.500,-

·         Bulan ke-11
                  14%  x  Rp. 3.000.000,-
Bunga  =                                              x  1 =  Rp.      35.000,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-11                   =  Rp. 1.535.000,-

·         Bulan ke-12
                  14%  x  Rp. 1.500.000,-
Bunga  =                                              x  1 =  Rp.      17.500,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-11                   =  Rp. 1.517.500,-

     
Tabel Perhitungan Angsuran Pinjaman
PT. Marindo
Dengan Metode Sliding Rate
(dalam ribuan)
Bulan
Sisa Pinjaman
Pokok Pinjaman
Bunga
Angsuran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
18.000,-
16.500,-
15.000,-
13.500,-
12.000,-
10.500,-
9.000,-
7.500,-
6.000,-
4.500,-
3.000,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
210,0-
192,5,-
175,0,-
157,5,-
140,0,-
122,5,-
105,0,-
87,5,-
70,0,-
52,5,-
35,0,-
17,5,-
1.710,0,-
1.692,5,-
1.675,0,-
1.657,5,-
1.640,0,-
1.622,5,-
1,605,0,-
1.587,5,-
1.570,0,-1.552,5,-
1.535,0,-
1.535,0,-
Jumlah

18.000,-
  1.365,-
  19.365,-

3.      Dengan metode Floating Rate Pokok Pinjaman (PP) tetap sama yang berbeda adalah perhitungan suku bunganya sebagai berikut:
                                                Jumlah Pinjaman
a.       Pokok Pinjaman          =
                                                Jumlah Angsuran
                                                Rp. 18.000.000,-
=                                              =  Rp. 1.500.000,-
                                                            12

b.      Untuk suku bunga dihitung sebagai berikut:

·         Bulan ke-1 s/d bulan ke-4
                  14%  x Rp. 18.000.000,-
Bunga =                                              x  1  =  Rp.   210.000,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-1 s/d ke-4        =  Rp. 1.710.000,-

·         Bulan ke-5 s/d bulan  ke-8
                  16%  x Rp. 18.000.000,-
Bunga =                                              x  1  =  Rp.   240.000,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-5 s/d ke-8        =  Rp. 1.740.000,-

·         Bulan ke-9 s/d bulan ke-12
                  15%  x Rp. 18.000.000,-
Bunga =                                              x  1  =  Rp.   225.000,-
                                 12
PP                                                               =  Rp. 1.500.000,-
Jumlah Angsuran Bulan ke-5 s/d ke-8        =  Rp. 1.725.000,-




Tabel Perhitungan Angsuran Pinjaman
PT. Marindo
Dengan Metode Floating Rate
(dalam ribuan)
Bulan
Sisa Pinjaman
Pokok Pinjaman
Bunga
Angsuran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
18.000,-
16.500,-
15.000,-
13.500,-
12.000,-
10.500,-
9.000,-
7.500,-
6.000,-
4.500,-
3.000,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
1.500,-
210,-
210,-
210,-
210,-
240,-
240,-
240,-
240,-
225,-
225,-
225,-
225,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.710,-
1.740,-
1.740,-
1.740,-
1.740,-
1.725,-
1.725,-
1.725,-
1.725,-
Jumlah

18.000,-
    2.700,-
    20.700,-


F.     Analisis Rasio
Analisis rasio keuangan bank syari’ah maupun bank konvensional dilakukan dengan menganalisis posisi neraca dan laporan laba rugi. Analisis ini dikelompokkan ke dalam 4 macam kategori, yaitu:
1.      Rasio Likuiditas, adalah ukuran kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, meliputi rasio lancar, rasio cepat, dan rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga.
      Aset Lancar
Current Ratio =
                             Utang Lancar


                             Kas + Efek
Cash Ratio  =
                           Utang Lancar
                                         
                                Total Pembiayaan
LDR =
                           Total Dana Pihak Ketiga

            Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tingkat likuiditas bank dianggap sehat apabila LDR nya 85% - 110%.[5]
     
2.      Rasio Aktivitas, adalah ukuran untuk menilai tingkat efisiensi bank dalam memanfaatkan sumber dana yang dimilikinya. Rasio ini meliputi: perputaran aktiva tetap, dan perputaran ativa total.

3.      Rasio Profitabilitas, adalah rasio yang menunjukkan tingkat efektivitas yang dicapai melalui usaha operasional bank, yang meliputi: margin laba, dan pengembalian atas aktiva.
                                                      Laba Bersih
Return on Aset =
                                Total Aset
ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan laba dari pengelolaan asset yang dimiliki.
                                 Laba Bersih
Return on Equity =
                                 Total Equity
ROE Menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan                      laba. Semakin tinggi return semakin baik karena berarti dividen yang dibagikan atau ditanamkan kembali sebagai retained earning juga akan semakin besar.

4.      Rasio Biaya, adalah rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi kinerja operasional bank. Penentuan besarnya rasio ini dihitung dengan rumus:
                                            Biaya Operasional
Rasio Biaya (BOPO) =
                                        Pendapatan Operasional

            Biaya operasional adalah biaya yang timbul dari aktivitas di dalam kegiatan utama bank, sedangkan pendapatan operasional adalah pendapatan yang timbul dari aktivitas di dalam kegiatan utama bank. Semakin rendah tingkat rasio biaya, maka akan semakin baik tingkat efisiensi kinerja operasional bank. Begitu pula sebaliknya, apabila semakin tinggi tingkat rasio biaya, maka akan semakin menurun tingkat efisiensi kinerja operasional bank itu sendiri.

Selain 4 analisis rasio diatas, juga terdapat penilaian tingkat kesehatan bank yang mencakup penilaian terhadap faktor-faktor yang terdiri dari: permodalan (capital) dan kualitas aset (Asset quality).
1.      Permodalan
Penilaian permodalan dimaksudkan untuk mengevaluasi kecukupan modal bank dalam mengelola eksposur resiko saat ini dan dimasa mendatang. Rasio yang digunakan yaitu:
                           Modal Inti + Pelengkap
            CAR =
                                    ATMR
Perhitungan Modal dan Aktiva tertimbang Menurut Resiko (ATMR) berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa bank semakin solvable.
2.      Kualitas Aset
Salah satu komponen yang digunakan yaitu rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang bertujuan untuk mengukur proporsi pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan. Rumusnya yaitu:
                        JPB
            NPF =
                         JP
Keterangan:
·         JPB merupakan jumlah pembiayaan yang terogolong dalam kolektibitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank.
JP merupakan jumlah pembiayaan yang dimiliki oleh bank.


       [2] Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah,2002,h.112
       [3]  Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah,2002,h.144
[4] Kasmir, “Manajemen Perbankan”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, h. 82.
[5] Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, “Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi”, Edisi 1, BPFE, Yogyakarta, 2002,  h. 285.

3 komentar:

  1. Saya ingin memulai dengan bersyukur kepada Tuhan atas karunia hidup.
    Nama saya Nadia Sisworo dan saya ingin berbagi cerita yang bagus tentang ibu Rossa Stanley. Favourite, sebuah perusahaan yang layak secara finansial yang membuat hidup saya manis.
    Saya telah mengalami kesulitan keuangan untuk beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap untuk membayar mereka kembali setelah menerima gaji saya.
    Dan saat itulah kehidupan saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dikuburkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
    Tapi ketika saya pikir hidup saya sudah berakhir, saya sebenarnya mencoba bunuh diri, saat itulah ALLAH menggunakan teman saya dan Tetangga Annisa Berkarya yang kini pindah ke Singapura, dia membantu saya untuk menghubungi ibu Rossa Stanley yang dia katakan seorang teman dari India menghubungkannya dengan ibu Rossa, jadi saya memberi tahu ibu cerita saya, dia meminta Dokumen saya yang saya tunjuk dan sebelum saya tahu itu permintaan pinjaman saya sebesar Rp120.000.000,00 disetujui, sebelum itu saya sudah mencoba tiga perusahaan pinjaman online yang berbeda tetapi tidak ada bantuan positif, tetapi ibu rossa Stanley melalui perusahaan pinjamannya, ROSSATANLEYLOANCOMPANY mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan bahwa sampai saya mati saya akan terus berbagi cerita ini sehingga warga negara saya bisa mendapatkan manfaat darinya, jangan menghubungi pemberi pinjaman palsu yang membanjiri mana-mana dengan cerita pinjaman palsu, Setelah itu saya proses persetujuan kredit telah selesai dan saya menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyatakan bahwa saya harus memberikan rincian bank saya. Saya menerima pemberitahuan dari bank saya bahwa rekening bank saya dikreditkan dengan jumlah pinjaman yang saya minta. ibu rossa stanley adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang nyata, tulus dan tulus di seluruh dunia jadi jangan ragu untuk menghubungi ibu Rossa Stanely di saluran ini

    ROSSASTANLEYLOANCOMPANY@GMAIL.COM
    TULISKAN MEREKA HANYA +12133153118

    Ini adalah kesaksian saya dan itu dapat diverifikasi dengan detail akun saya yang di bawah jika Anda ragu

    begitulah hidup saya berubah dan saya akan terus berbagi berita sehingga semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan yang baik yang mengubah situasi saya.
    Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya kepada saya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini adalah email saya: nadiasisworo@gmail.com
    Dan di bawah ini adalah rincian akun saya yang mendapat kredit dari rossastanleyloancompany,

    Alamat bank: Cabang Jatinegara Jakarta Timur
    Nama akun: Nadia Sisworo
    Nomor akun: 0504482516
    Bank Nmae: Bank Negara Indonesia (BNI)

    BalasHapus
  2. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Aris Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu untuk Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran dimuka, tetapi mereka adalah orang-orang iseng, karena mereka kemudian akan meminta untuk pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, sehingga hati-hati dari mereka penipuan Perusahaan Pinjaman.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial dan putus asa, saya telah tertipu oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan digunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia, yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan, telah dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda menuruti perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan bercerita tentang Ibu Cynthia, dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia, Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening mereka bulanan.

    Sebuah kata yang cukup untuk bijaksana.

    BalasHapus
  3. Saya Widaya Tarmuji, saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah TRACY MORGAN LOAN FIRM. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir 32 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

    Tapi Tracy Morgan memberi saya mimpi saya kembali. Ini adalah alamat email yang sebenarnya mereka: tracymorganloanfirm@gmail.com. Email pribadi saya sendiri: widayatarmuji@gmail.com. Anda dapat berbicara dengan saya kapan saja Anda inginkan. Terima kasih semua untuk mendengarkan permintaan untuk saran saya. hati-hati

    BalasHapus