Selasa, 05 Maret 2013

Asbabun Nuzul (Asbab An-Nuzul)


A.                Pengertian Asbabun Nuzul
Tidak sedikit ayatayat Alquran yang turun untuk menjawab atau menjelaskan sesuatu hal yang jadi pertanyaan para sahabat. atau mengkomentari maupun merespon suatu peristiwa yang khusus. Pertanyaan ataupun peristiwa khusus inilah yang dinamakan Asbabun Nuzul, yaitu sebab dari turunnya suatu ayat.
Menurut az-Zarkani, asbab an-nuzul adalah “ kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat, atau peristiwa yang dapat dijadikan sebagai petunjuk hukum berkenaan dengan turunnya sebuah ayat “37. Pendapat yang hampir sama di kemukakan oleh Dr.Shubhi ash-Shalih: “sesuatu yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat yang memberi jawaba terhadap sebab itu atau menerangkan hukumnya pada masa terjadinya sebab itu”.
Sebenarnya, jiak yang dimaksud asbab an-nuzul adalah hal-hal yang menyebabkan turunnya ayat-ayat Alquran, semua ayat alquran memiliki asbab an-nuzul. Tujuan utama alquran melalui kehadiran asbab an-nuzul ini ialah terjadi proses transformasi nilai-nilai bagi umat Nabi Muhammad SAW. Dari situasi yang lebih buruk kepada situasi ynag lebih bai menurut ukuran tuhan. Kondisi objektif yang lebih buruk itulah yang menjadi sebab ayat-ayat alquran diturunkan. Selama kurang lebih 23 tahun, ayat-ayat alquran di turunkan bagaikan sebuah paket yang tidak dapat dipisahkan antara satu ayat dan ayat lainnya.

B.                 Proses Turunnya Al-Quran
Turunnya Qur'an merupakan peristiwa terbesar dalam sejarah manusia. Quran diturunkan pertama kali pada malam lailatul qadar. Bagaimanakah proses turunnya Alquran secaran detail ? Turunnya Alquran dibagi dalam dua tahap, yaitu turunnya secara sekaligus dan turunnya secara berangsurangsur.

Turunnya Alquran secara sekaligus.
Alquran diturunkan pertama kali ke Baitul Izzah ‘secara sekaligus agar para malaikat menghormati kebesarannya. Inilah maksud 3 Firman Allah berikut :
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasanpenjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang haq dan yang batil.”(QS Al Baqarah;185)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.”(QS ALQadr;1)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.”(QS AdDukhan;3)

Ketiga ayat di atas itu tidak bertentangan, karena malam yang diberkahi adalah malam lailatul qadar dalam bulan Ramadan. Tetapi lahir (zahir) ayatayat itu bertentangan dengan kejadian nyata dalam kehidupan Rasulullah, di mana Qur'an turun kepadanya selama dua puluh tiga tahun. Karena itulah para Ulama berpendapat bahwa Alquran turun dalam dua tahap, pertama; secara sekaligus kedua ; secara berangsurangsur selama 23 tahun. Seperti kata Ibnu Abbas berikut, tentang ini beliau mengucapkan perkataan serupa dalam tiga kesempatan berbeda, katanya : “Qur'an diturunkan sekaligus ke langit dunia pada malam lailatul qadar. Kemudian setelah itu, ia diturunkan selama dua puluh tahun." Pada kesempatan lain beliau juga berkata ; "Qur'an itu dipisahkan dari azZikr, lalu diletakkan di Baitul 'Izza di langit dunia. Maka Jibril mulai menurunkannya kepada Nabi s.a.w. "Allah menurunkan Qur'an sekaligus ke langit dunia, tempat turunnya secara berangsurangsur. Lalu Dia menurunkannya kepada RasulNya s.a.w. bagian demi bagian."

Turunnya Alquran secara berangsurangsur.
“Dan Sesungguhnya Al Quran ini benarbenar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, Dia dibawa turun oleh ArRuh AlAmin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orangorang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.”  QS Asy Syu’ara’;192195)
“Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orangorang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orangorang yang berserah diri (kepada Allah)." ” (QS AnNahl;102)
“kitab (ini) diturunkan dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS AlJasiyah)
“dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah[31] satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolongpenolongmu selain Allah, jika kamu orangorang yang benar.”(QS AlBaqarah;23)
“Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telahmenurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitabkitab) yang sebelumnya dan
menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orangorang yang beriman.”(QS AlBaqarah;97)
Ayatayat di atas menyatakan bahwa alQur'anul Karim adalah kalam Allah dengan lafalnya yang berbahasa Arab; dan bahwa Jibril telah menurunkannya ke dalam hati Rasulullah s.a.w.; dan bahwa yang dimaksudkan adalah turunnya Qur'an secara bertahap. Ungkapan (untuk arti menurunkan) dalam ayatayat di atas menggunakan kata tanzil bukannya inzal. Ini menunjukkan bahwa turunnya itu secara bertahap dan berangsurangsur.
Ulama bahasa membedakan antara inzal dengan tanzil. Tanzil berarti turun secara berangsurangsur sedang inzal hanya menunjukkan turun atau menurunkan dalam arti umum. Qur'an turun secara berangsurangsur selama dua puluh tiga tahun: tiga belas tahun di Mekah menurut pendapat yang kuat, dan sepuluh tahun di Medinah. Penjelasan tentang turunnya secara berangsur itu terdapat dalam firman Allah: “dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsurangsur agar kamu membacakannya perlahanlahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS AlIsra;10

C.        Hikmah Turunnya Quran secara bertahap.

Banyak sekali hikmah dari turunnya Alquran secara bertahap, disini akan disampaikan yang terpenting saja :
Menguatkan atau meneguhkan hati Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW mendapatkan tantangan dan perlawanan yang luar biasa dari manusiamanusia yang jahil dan pembangkang, tak jarang Rasul SAW mendapat perlakuan yang sangat kasar, melukai hati dan bahkan fisik. Padahal Rasulullah SAW berhati tulus menghendaki kebaikan atas diri mereka. Pada titik tertentu Rasulullah SAW membutuhkan hiburan, kekuatan dan semangat untuk tetap dijalan dakwah walaupun betapa sulitnya keadaan yang beliau hadapi. Pada momentmoment ini Quran turun dengan ayatayat yang menyejukkan hati Rasul SAW, menenangkan, memompa semangat.
Dapat disimak contoh ayat yang dimaksud ; “Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orangorang yang zalim itu mengingkari ayatayat Allah. dan Sesungguhnya telah didustakan (pula) Rasulrasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimatkalimat (janjijanji) Allah. dan Sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita Rasulrasul itu.” (QS AlAnám;3334)
Masih banyak ayatayat yang berfungsi untuk menghibur, menguatkan dan meneguhkan hati Rasul SAW dengan mengancam mereka yang membangkang atau menjanjikan kemenangan dan memberitahu bahwa kemenangan itu sudah dekat dsb.
Sebagai Tantangan dan Mukzizat.
Orangorang musyrik senantiasa berkubang dalam kesesatan dan kesombongan hingga melampaui batas. Mereka sering mengajukan pertanyaanpertanyaan dengan maksud melemahkan dan menantang, untuk menguji kenabian Rasulullah. Mereka juga sering menyampaikan kepadanya halhal batil yang tak masuk akal, seperti menanyakan tentang hari kiamat: Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat. (alA'raf [7]:187), dan minta disegerakannya azab: Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan. (alHajj [22]:47).
Maka turunlah Qur'an dengan ayat yang menjelaskan kepada mereka segi kebenaran dan memberikan jawaban yang amat jelas atas pertanyaan mereka, misalnya firman Allah: "Dan tidaklah orangorang kafir itu datang kepadamu dengan membawa sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu sesuatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya. " (QS AlFurqan :33).
Maksud ayat tersebut ialah "Setiap mereka datang kepadamu dengan pertanyaan yang anehaneh dari sekian pertanyaan yang siasia, Kami datangkan kepadamu jawaban yang benar dan sesuatu yang lebih baik maknanya daripada pertanyaanpertanyaan yang hanya merupakan contoh kesiasiaan saja." Di saat mereka keheranan terhadap turunnya Qur'an secara berangsurangsur, maka Allah menjelaskan kepada mereka kebenaran hal itu; sebab tantangan kepada mereka dengan Qur'an yang diturunkan secara berangsur sedang mereka tidak sanggup untuk membuat yang serupa dengannya, akan lebih memperlihatkan kemukjizatannya dan lebih efektif pembuktiannya daripada kalau Qur'an diturunkan sekaligus lalu mereka diminta membuat yang serupa dengannya itu. Oleh sebab itu, ayat di atas datang sesudah pertanyaan mereka, Mengapa Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja? Maksudnya ialah: Setiap mereka datang kepadamu dengan membawa sesuatu yang ganjil yang mereka minta seperti turunnya Qur'an sekaligus, Kami berikan kepadamu apa yang menurut kebijaksanaan Kami membenarkanmu dan apa yang lebih jelas maknanya dalam melemahkan mereka, yaitu dengan turunnya Qur'an secara berangsurangsur.

Mempermudah Hafalan dan pemahamannya.
Alquran turun dimasyarakat yang kebanyakan buta huruf, dengan turunnya secara bertahap ini memudahkan mereka untuk menghapal. Dan sesuatu pelajaran jelas akan lebih mudah dipahami secara menyeluruh apabila diberikan sedikit demi sedikit. Maka turunnya Quran secara bertahap dan berangsurangsur ini sangat membantu Nabi dan para sahabat dalam proses penghapalan dan pemahamannya.

Kesesuaian dengan peristiwa dan pentahapan dalam penetapan hukum.
Manusia tidak akan mudah mengikuti dan tunduk kepada agama yang baru ini seandainya Qur'an tidak menghadapi mereka dengan cara yang bijaksana dan memberikan kepada mereka beberapa obat penawar yang ampuh yang dapat menyembuhkan mereka dari kerusakan dan kerendahan martabat. Setiap kali terjadi suatu peristiwa di antara mereka, maka turunlah hukum mengenai peristiwa itu yang memberikan kejelasan statusnya dan petunjuk serta meletakkan dasardasar perundangundangan bagi mereka, sesuai dengan situasi dan kondisi, satu demi satu. Dan cara demikian ini menjadi obat bagi hati mereka. Pada mulanya, Qur'an meletakkan dasardasar keimanan kepada Allah, malaikatmalaikatNya, kitabkitabNya, rasulrasulNya dan hari kiamat serta apa yang ada pada hari kiamat itu seperti kebangkitan, hisab, balasan, surga dan neraka. Untuk itu, Qur'an menegakkan buktibukti dan alasan sehingga kepercayaan kepada berhala tercabut dari jiwa orangorang musyrik dan tumbuh sebagai gantinya akidah Islam.
Setelah itu Qur'an mengajarkan akhlak mulia yang dapat membersihkan jiwa dan meluruskan kebengkokannya dan mencegah perbuatan yang keji dan mungkar, sehingga dapat terkikir habis akar kejahatan dan keburukan. la menjelaskan kaidahkaidah halal dan haram yang menjadi dasar agama dan menancapkan tiangtiangnya dalam hal makanan, minuman, harta benda, kehormatan dan nyawa. Kemudian penetapan hukum bagi umat ini meningkat kepada penanganan penyakitpenyakit sosial yang sudah mendarah daging dalam jiwa mereka sesudah digariskan kepada mereka kewajibankewajiban agama dan rukunrukun Islam yang menjadikan hati mereka penuh dengan iman, ikhlas kepada Allah dan hanya menyembah kepadaNya serta tidak mempersekutukanNya. Dengan turun secara bertahap dan berangsurangsur seperti ini proses pembentukan masyarakat muslim dapat lebih mudah terealisir.

Sebagai bukti yang kuat bahwa Alquran diturunkan dari sisi yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji.
Qur'an yang turun secara berangsurangsur kepada Rasulullah s.a.w. dalam waktu lebih dari dua puluh tahun ini ayatnya atau ayatayatnya turun dalam selang waktu tertentu, dan selama itu orang membacanya dan mengkajinya surah demi surah. Ketika itu ia melihat rangkaiannya begitu padat, tersusun cermat sekali dengan makna yang saling bertaut, dengan gaya yang begitu kuat, serta ayat demi ayat dan surah demi surah saling terjalin bagaikan untaian mutiara yang indah yang belum pernah ada bandingannya dalam perkataan manusia:
"Inilah suatu kitab yang ayatayatnya disusun dengan rapi serta dijetaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi Allah Yang Mahabijaksana dan Mahatahu." (QS Hud : 1).
Seandainya Qur'an ini perkataan manusia yang disampaikan dalam berbagai situasi, peristiwa dan kejadian, tentulah di dalamnya terjadi ketidakserasian dan saling bertentangan satu dengan yang lain, serta sulit terjadi keseimbangan. Ini adalah bukti terkuat bahwa Alquran adalah Kalam Allah.

Turunnya Al-quran secara berangsur-angsur memuat beberapa hikmah yaitu sebagai berikut[1] :
1.      Untuk meneguhkan hati Nbi Muhammad SAW dalam menghadapi watak keras masyarakat Quraisy. Jadi penurunan Al-quran secara beransur-ansur akan memperkuat hati Nabi dalam berjuang menyebarkan Islam. Didalam Al-quran , tidak sedikit ayat yang secara langsung meminta Nabi Muhammad SAW untuk bersabar mengembangkan misinya (Lihat QS. Al-an’am, 6: 33-34 dan al-Ahqaf, 46: 35).
2.      Sebagai mukjizat sebagai pendukung misi kenabian mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi Nabi Muhammad SAW ketika menghadapi kaum kafir, termasuk pertanyaan-pertanyaan yang bernada memojokkan seperti tentang hal-hal ghaib. Penurunan Al-quran secara beransur-ansur membantu Nabi SAW dalam menjawab dan menjelaskan pertanyaan mereka (Lihat QS. Al-furqan, 25: 33)
3.      Untuk memudahkan hapalan dan pemahaman Al-quran karena penurunan Al-quran secara sekaligus akan mempersulit penghapalan dan pemahaman isinya.
Untuk menerapkan hukum secara bertahap karena penghapusan beberapa tradisi jalillah masyarakat Arab secara serentak teramat sulit dilakukan. Jadi, dengan proses dan penahapan, lambat laun masyarakat tersebut lebih bisa menerima hukum-hukum baru dari Al-quran.


[1] Menurut Manna al-Qattan, Drs. Ahmad Izzan, M.Ag. (2009), Ulumul Quran, tafakur: Bandung, halaman 65

Tidak ada komentar:

Posting Komentar