Selasa, 05 Maret 2013

Pengantar Akuntansi Sektor Publik


A.           Defenisi Akuntansi Sektor Publik
Dari berbagai buku Anglo Amerika, akuntansi sector public dapat diartikan sebagai mekanisme akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktek organisasi publik. Sementara dari berbagai buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut sebagai akuntansi pemerintahan, dan diberbagai kesempatan bidang ini disebut akuntansi keuangan publik.
Dari berbagai perkembangan terakhir, sebagai dampak keberhasilan penerapan dasar akrual di selandia baru, pemahaman ini telah berubah. Akuntansi sector publik didefenisikan sebagai akuntansi dana masyarakat.
Akuntansi dana masyarakat dapat diartikan sebagai:
‘…mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat’ (Bastian, 1999)
Dari defenisi tersebut dana masyarakat perlu diartikan sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat, bukan individual, yang biasanya dikelola oleh organisasi-organisasi sektor public, serta pada proyek-proyek kerja sama sektor publik dan swasta.
Di Indonesia, akuntansi sektor publik dapat didefinisikan: “… mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta”.
1.      Peranan Akuntansi Sektor Publik
“ Pelayanan masyarakat oleh sector public secara keseluruhan memainkan peranan yang vitak dalam perekonomian Negara. Pemerintahan pusat maupun daerah cenderung berfokus pada pengeluaran nasional dan memproyeksi sector public sebagai ‘kran’ ekonomi, yang menyerap sumber daya yang dapat digunakan lebih baik disektor lain. Peranan swasta maupun kerjasama public- swasta tidak mengubah porsi ekonomi agensi public. Berikut adalah kondisi perekonomian Indonesia sekilas:
2.      Fenomena Terkait Akuntansi Sektor Publik
Sector public adalah sector- sector yang ada didalam kehidupan bermasyarakat, dimana organisasi pelaksananya merupakan organisasi yang tujuan utamanya tidak mencari keuntungan keuangan, dan biasanya ia dimiliki secara kolektif oleh public dan kepemilikannayaatas sumber daya tidak dicerminkandalam bentuk saham yang dapat diperjual belikan. mekanisme pengambilan keputusanpublik atas kebijakan dan operasi organisasi dilakukan atas dasar consensus (Deddi Nordiawan, 2006).
Fenomena besar yang terakhir dalam konteks akuntansi sector public adalah reformasi tata kelola pemerintahan dan organisasi sector publiklain. Tuntutan reformasi ini menyebabkan demokratis pengelolaan organisasi melali aspektransparansi dan akuntabilitas. Secara khusus, tuntutan ini lebih terkait denagan bidang pengelolaankeuangan public. System ini ini diharapkan dapat menwujudkan pengelolaan keuangan secara tertib, taat pada peraturan perundang- undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggunga jawab dengan memperhatikan  keadilan, kepatuhan, serta manfaat bagi masyarakat.
Kotak 1. akuntansi sector public dalam keluarga lmu menejemen dan keuangan public
Organisasi Sector public mempunyai banyak aspek dimana salah satunya adalah keunagan publik. Pemgelolaan keunagan public telah terbukti memliki peran kunci dalam mempertahankan keberlangsungan organisasi sector public. Ini berarti perubahan menejemen keuanagan public yang dialakukan selamaini telah mampu meningkatkan daya tahan dan daya saing organisai sector public. Ada beberaaapa titik kritis yang merupakan konstribusi imu akuntansi dalam perbaikan menejemen keuaangan public, seperti penerapan siklus akuntansi sector public ( perencanaan, pelaksanaan / realisasi anggaran, pengandaan barang dan jasa, pelaporan keuangan auditdan pertanggungjawaban public).


Dalam gamabar diatas, ruamg lingkup dan elemen menejemen keuangan public, seperti perencanaan makroekonomi, mobilitas pendapatan, penganggran, realisasi anggaran, dan audit telah dijabarkan meneurut perspektif akuntansi, dan ianya disimpulkan sebagai slah satu aliran dari menejemen keuanagan public.
A.           Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik
            Salah satu hal yang sangat substitusi adalah consensus akan ruang lingkup akuntansi sector public. Lingkup Akuntansi Sektor Publik dapat dipandang sebagai turunan dari berbagai perkembangan pemikiran yang terjadi diatas. Di Indonesia ruang lingkup organisasi sector public meliputi lembaga-lembaga tinggi dan depertemen- depertemen di bawahnya. Pemerintah daerah, yayasan, partai politik, perguruan tinggi, dan organisasi-organisasi public nirlaba lainnya. Jadi, proses pelaopran dan pertanggung jawaban kemasyarakat harus segera diatur dalam kerangka standart akuntansi sector public.
Akuntnasi sector public diindonesia diberbagai bidang yakni:
a)      Akuntansi Pemerintahan Pusat
b)      Akuntansi Pemerintahan Daerah Akuntansi Para Politik
c)      Akuntansi LSM
d)      Akuntansi Yayasan
e)      Akuntansi Pendididkan: sekolah, Perguruan Tinggi
f)       Akuntansi kesehatan: Puskesmas, Rumah Sakit
g)      Akuntansi Tempat Peribadah: Masjid, Gereja, Wihara, dan Pura.
C. ELEMEN- ELEMEN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Elemen akuntansi sector public adalah bagian-bagian yang dibutuhkan dalam pengelolaan menejemen keuangan public.
Table 1.2 penjelasan Elemen Akuntansi Sektor Publik
Elemen akuntansi sector Publik
Penjelasan
Perencanaan publik
aspek yang terkandung dalam perencanaan adalah perumusan tujuan dan tata acara mencapai tujuan kesejahteraan public dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Penganggaran publik
anggran memberikan rencana yang mendetail atas penerimaan pengeluaran organisasi agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada public.
Realisasi anggaran public
Realisasi anggara terdiri dari 3 kegiatan utama yaitupencairan anggaran (penggeluaran), realisasi pendapatan, dan pelaksaan program. Sedangkan siklusnya dimulai dengan persiapan, proses pelaksanaan, dan penyelasian.
Pengandaan barang dan jasa publik
Pengandaan abarang dan jasa publik ada lah proses, cara seta tindakan dlama menyediakan barang dan jasa bagi amsyarakat dan publik.
Pelaporan keuangan sector publik
Laporan keunagn menggambarkan tentang pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasi pencapaian tergaet pendapatan, realisasi penyerapan belanja, serta realisasi pembiayaan.
Audit sector publik
Audit adalah suaru proses sistematik yang secara objektif menyediakan dan mengevaluasi bukti-bukti yang berkenaan denagn asersi tentang kegiatan serta kejadian ekonomi guna memastikan derajat atau tingkat hubungan antara asersi tersebut dengan criteria yanga da. Dan mengkomunikasikan hasil yang diiperoleh kepada pihak yang berkepentinagan.
Pertanggungjawaban Publik
Pertanggungjawaban publik adalah proses atau tindakan yang dilakaukam oleh kepala organisasi sector publik dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pemberi amanatnya, sebagai contoh, penyampaian LPJ bupati kepada DPRD, dan penyampaian LPJ ketua yayasan kepada dewan penyantunnya.

B.           Lingkup Organisasi Sektor Publika
Melalui perenungan yang cukup mendalam, akuntansi dipahami sebagai produk kemajuan budaya dalam suatu organisasi. Menilik dari sejarahnya, akuntansi mulai dikenal dalam suatu transaksi yang dilakukan organisasi perdagangan. Fakta ini mengidentifikasikan bahwa pembahasan mengenai organisasi sector public perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum penguraian topic akuntansi sector public itu sendiri.
Pengertian  dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
Kajian tentang organisasi sector public biasanya mulai dilakukan dari sisi manajemen. Dalam pengembangannya, kajian tersebut telah memasuki wilayah karakter frase “sector publik”. Pamahaman sector public lebih ditempatkan pada suatu wilayah diluar pemerintahan ditambah wilayah pemerintahan itu sendiri. Peristilahan “Utang sector Publik” dan “Permintaan Pinjaman Sektor Publik” menjadi materi menarik dari kajian politik dan ekonomi. Dari sisi kebijakan public, sector public lebih dipahami sebagai kenaikan pajak, birokrasi yang berlebihan, pemerintahan yang besar, dan nasionalisasi versus privatisasi, dalam arti luas, “frase sector public” diartikan sebagai metode manajemen Negara. Sedangkan arti sempit, sektor public diinterpretasikan sebagai pungutan oleh Negara.
 Kajian organisasi sector public biasanya dilakukan dari sisi manajemen
Dalam perkembangannya kajian tersebut telah memasuki wilayah karakter frase sector publik
Dari sisi kebijakan public,  sector public lebih dipahami sebagai kenaikan pajak, birokrasi yang berlebihan, pemerintahan yang besar, dan nasionalisasi versus privatisasi

Dalam arti luas frase sector public diartikan sebagai metode manajemen negara
Dalam arti sempit sector public diinterpretasikan sebagai pungutan oleh Negara

Dalam perkembangannya, berbagai perspektif bermunculan dan intervensi disiplin ilmu mulai terasa. Akibatnya, devinisi frase sector public mulai diartikan dari berbagai disiplin ilmu yang umumnya berbeda dari satu dengan yang lain. Perbedaan sudut pandang politik,sosiologi, hukum, ekonomi, dan akuntansi telah mengakibatkan berkembangnya ilmu manajemen sector public. Intervensi multi disiplin telah membawa berbagai metodologi baru ke kajian manajemen sector public, seperti gender, politik, ekonomi, ekuitas, akuntabilitas, hak asasi, dan entitas/organisasi.
Jenis-Jenis Akuntansi Sektor Publik
Dalam prakteknya, definisi organisasi sector public di Indonesia adalah organisasi yang menggunakan dana masyarakat. Seperti telah disinggung sebelumnya, di Indonesia jenis organisasi sector public yang dikenal antara lain:
a.       Organisasi Pemerintah Pusat
b.      Organisasi Pemerintah Daerah
c.       Organisasi Partai Politik
d.      Organisasi LSM
e.       Organsisasi Yayasan
f.       Organisasi Pendidikan seperti Sekolah
g.       Organisasi Kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit
h.      Organisasi Tempat Peribadatan seperti Mesjid, gereja, Vihara, Pura
Jadi organisasi sector public dapat dikarakteristikkan seperti terlihat pada table berikut:
Tujuan
Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar, dan kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani

Aktifitas
Pelayanan Publik (public services) seperti dalam bidang Pendidikan, kesehatan, keamanan, penegakan hukum, transportasi public, dan penyediaan pangan.
Sumber Pembiayaan
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusaahaan Negara, pinjaman pemerintahan, serta pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku.
Pola Pertanggung- jawaban

Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat, seperti dalam organisasi, pemerintahan yang meliputi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah(DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta dalam yayasan dan LSM seperti dewan pengampu.
Kultur organisasi
Bersifat Birokratis, formal, dan berjenjang
Penyusunan Anggaran

Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan anggaran program public dipublikasikan, untuk dikritisi, dan didiskusikan oleh masyarakat dan, akhirnya disahkan oleh wakil masyarakat di DPR, DPD, DPRD, majelis syuro partai, dewan pengurus LSM, atau dewan pengur0us yayasan.
Stakeholder
Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi,para kreditor, para investor, lembaga-lembaga internasionaln termasuk lembaga internasional seperti Bank Dunia (Word Bank), Internasional Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Nation Development Program (UNDP), USAID, dan Pemerntah Luar Negri.



                  Kata “Publik” (public) mengandung arti masyarakat atau rakyat, yang pada umumnya adalah, sekelompok binaan, donatur, konstituen, atau umat. Seperti setelah dikemukakan sebelumnya bentuk organisasi public yang hendak dibahas adalah pemerintah (tingkat pusat dan daerah), partai politik, lembaga swadaya masyarakat, yayasan dan organisasi tempat peribadatan. Berikut ini adalah  ilustrasi struktur organisasi yang terdapat dalam organisasi public:

Tabel 1.4 Elemen/Istilah dalam Organisasi Publik
No
Bentuk Organisasi Publik
Manajemen
Lembaga Perwakilan
Pengurus Harian Organisasi
Pemilik (yang Dilayani)
1
Pemerintah
-          Pemerintah Pusat
-          Pemerintah Daerah
-          DPR
-          DPRD

-          Sekretariat Negara bersama kementrian/Lembaga
-          Secretariat Daerah bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Masyarakat
2
Partai Politik
-          Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
-          Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)
-          Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
-          Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
-          Dewan Pimpinan Ranting (DPR)
-          Dewan Penasehat
-          Sekjen DPP
-          Sekretaris DPW
-          Sekretaris DPD
-          Sekretaris DPC
-          Sekretaris Dewan Pimpinan Ranting
Konstituen
3
Lembaga Swadaya Masyarakat
Dewan Pengurus
-          Dewan Pendiri
-          Dewan Penyantun
Pengurus Beserta Staf/divisi/bagian didalam struktur organisasi yang bersangkutan 
Kelompok Binaan
4
Yayasan
Dewan Pengurus
Tim Penasehat/ Badan Yayasan
Pengurus Beserta Staf/divisi/ bagian didalam struktur organisasi yang bersangkutan.
Donatur / Binaan
5
Organisasi Tempat Peribadatan
Pengurus
Penasehat
Pengurus beserta Staf/ divisi/ bagian didalam struktur organisasi yang bersangkutan.
Umat


Sejarah dan Perkembangan Organisasi Sektor Publik dari Sudut Akuntansi
Awal tahun 1990-an, paradigma pemerintah di berbagai Negara bergeser dari kelola pemerintah formal (rulling Government), menuju ketata pemerintah yang baik (good governance), dalam rangka menempatkan administrasi pemerintah menjadi lebih berhasil guna, berdaya guna dan berkeadilan bagi setiap warga \masyarakat. Aparat pemerintahan berubah menjadi tanggap akan tuntutan lingkungannya. Sehingga pelayanan yang diberikan menjadi lebih baik dengan prosedur  yang transparan dan berakuntabilitas.
      Sebenarnya sejarah organisasi sector public telah sejak ribuan taun yang lalu. Bahkan, dalam bukunya, Vernon Kam (1989) mengilustrasikan keberadaan praktek akuntansi sector public sejak ribuan tahun sebelum masehi.Praktek tersebut dihasilkan dari berbagai interaksi antar warga masyarakat dan berbagai kekuatan social masyarakat, pada umumnya berbentuk pemerintahan-Organisasi sector public ini.

1.      Semangat Kapitalisme (Capitalistic spirit)
2.      Peristiwa Politik dan ekonomi (economic and politic event)
3.      Inovasi teknologi (technology innovation )

Bukti sejarah mengidentifikasi bahwa praktek system pencatatan telah ada sehjak zaman mesir kuno. Organisasi kementrian didirikan dengan tujuan mengadministrasi laporan untuk Perdana Mentri. Para Mentri melakukan praktek laporan bulanan yang terkait dengan hasil pemungutan pajak. Saat itu, pemerintah mesir tersusun atas distrik-distrik  yang dipimpin oleh seorang gubernur, yang bertugas menyimpan catatan kekayaan setiap distrik sebagai  dasar pemungutan pajak. Berikutnya, dimasa Babilonia, praktek pencatatan telahh dilakukan dalam berbagai kegiatan untuk menghasilkan pendapatan dan produksi.
Dimasa Yunani, Pemerintahan yang berkuasa  membagi secara adil berbagai sumber pendapatan yang diterima. ‘phartenon’ merupakan sebutan bagi organisasi kementrian yang bertugas. Mereka telah mengembangkan berbagai metode pencatatan barang yang berharga. Di  masa Roma, praktek akuntansi untuk mendukung mekanisme pajak dilakukan oleh semua pejabat, baik iu digbernuran maupun kekaisaran. Pada pertengahan akhir aba ke-14. Praktek pencatatan transaksi keunagn di Genoa adalah berupa bukti transaksi keuangan antara pemerintahan yang berkuasa dan rakyat. Selanjutnya proses pencatatan berkembang dalam proses perdagangan antar Negara.
Pada saat yang sama, di belahan dunia lain, gereja memasuki era peranan gereja dalam pemerintahan. Proses administrasi pencatatan keuangan gereja  telah dilakukan secara rapi. Orientasi politik yang mendasari  kebijakan administrasi adalah  perlawanan kaum gereja  terhadap kaum kapitalistik yang berorentasi mencari keuntungan pribadi. Seterusnya, pengaruh faham feodal berkembang sebagai alur utama dunia. Semua perkembangan paradigm ini terus diikuti dengan praktekt akuntansi sector public.
Pada awal abat ke-15, kekuatan perekonomian bergeser dari italia ke inggris, dimana filosofis ekonomi mercantilism bertahan selama dua abat berikutnya sekolah mercantilism membuat system di mana pemerintahan pusat berusaha untuk mengendalikan dan mengatur semua tahap perdagangan. Proses pelaporan dikembangkan lebih rinci terutama yang terkait dengan informasi tenaga kerja, metode produksi, jenis dan kualitas barang yang diproduksi, harga jual, dan metode pemasaran.
Pada akhir abat ke-18, terjadi perubahan dasar dalam aturan bisnis. Inisiatif individu menjadi lebih dihargai dan diberi peluang seluas-luasnya. Praktek akuntansi sector public dapat dikatakan berkembang lebih lambat diabat ke-19 dan 20 interpretasi yang salah mulai muncul  dengan menyamakan akuntansi  sector public sebagai proses pencatatan penarikan pajak yang dipungut oleh pemerintah. Pada  tahun 1832, dibentuk komisi audit untuk  melaporkan kedewan Perwakilan Rakyat tentang pelaksanaan pengeluaran dana. Kedekatan  para auditor dan para pejabat terbilang sangat erat. Berbagai bukti sejarah menunjukkan praktek akuntansi sector public.

 Table 1.5 Sejarah Akuntansi Sektor Publik
Periode
Peradaban
Aktivitas
3000 SM -1000 SM
Babilonia
Praktek pencatatan telah dilakukan  dalam berbagai kegiatan untuk menghasilkan pendapatan dan produksi

Mesir Kuno
Praktek System pencatatan telah ada sejak zaman mesir kuno. Organisasi kementrian telah didirikan dengan tujuan mengadministrasikan laporan untuk Perdana Menteri. Para Mentri melakukan  praktek laporan bulanan yang terkait dengan hasil pemungutan pajak.
1000 SM – abad ke-1
Yunani
Dimasa yunani, pemerintahan yang berkuasa membagi secar adil berbagai sumber pendapatan yang diterima.
Abad ke-1 – abat ke-5
Roma
Di masa Roma, praktek akuntansi untuk mendukung mekanisme pajak dilakukan oleh semua pejabat, baik itu di gubernuran maupun di kekaisaran

Pertengahan abat ke-14
Eropa
Pada pertengahan akhir abat ke-14, praktek pencatatan transaksi keuangan di Genoa adalah berupa bukti transaksi  keuangan antara pemerintah yang berkuasa dan rakyat. Selanjutnya proses pencatatan perkembangan dalam proses perdagangan antar Negara. Pada saat yang sama, dibelahan dunia lain gereja  memasuki era peranan gereja dalam pemerinatahan.
Awal abad ke-15
Eropa
Pada awal abat ke-15, kekuatan perekonomian  bergeser dari Itali ke Inggris dimana proses pelaporan  dikembangkan lebih rinci, terutaa informasi tentang tenaga kerja, metode produksi, jenis dan kualitas barang yang di produksi, harga jual dan metoode pemasaran.
Akhir abad ke-18
Eropa
Pada akhir abat ke-18 terjadi perubahan yang mendasar dalam aturan bisnis . inisiatif individu menjadi lebih  dihargai dan diberi peluang seluas-luasnya. Akibatnya, revolusi industry muncul di inggris . kejadian ini menunjukkkan bahwa  pengembangan akuntansi keuangandan biaya diperusahaan telah dipicu oleh perkembangan praktek akuntansi sector public.
Abad ke-19 - abad ke-20
Eropa
Praktek akuntansi sector public dapat dikatakan berkembang lebih lambat. Interpretasi yang salah mulai muncul dengan menyamakan akuntansi sector public sebagai proses pencatatan penarikan pajak yang dipungut oleh pemerintah.


Skala Cakupan Organisasi Sektor Publik
Tidak bisa di pungkiri bahwa sektor public mempunyai pengaruh yang besar dalam suatu Negara. Di Inggris dampak yang ditimbulkan dapat diidentifikasi pada warga Negara inggris dan warga Negara lain yang berunjung ke inggris. Di inggris pendatang di perbolehkanuntuk mempunanyai akses ke pelayanan public seperti bantuan polisi tampa dikenai biaya. Dalam keadaan tetentu, pendatang juga mempunyai akses ke pusat pelayanan kesehatan  dan kebakaran, tampa mengeluarkan biaya. Selain itu, sector public juga menyerap  lima juta tenaga kerja yang cukup signifikan bagi perekonomian Inggris pada tahun 1992.
            Kondisi di atas tidak  jauh berbeda dengan di Indonesia. Melihat lluas wilayah, dan jumlah penuduk,jumlah serapan tenaga kerja yang bergerak di sector public masih sangat diharapkan. Pertimbangan lain adalah terbentuknya departemen-departemen yang membawahi bidang tertentu dalam pemerintahan maupun organisasi non pemerintahan, struktur pemerintahan pusat maupun daerah, dan kepolisian-TNI. Cakupan organisasi sector public disetiap kotamembuktikan peranan organisasi sector public dalam penyerapan tenaga kerja dan kesejahtraan masyarakat sangat lah besar.

Kontroversi Akuntansi Sektor Publik vs Akuntansi Pemerintahan
            Karakter akuntansi adalah seebagai penyedia jasa yang relevan bagi berbagai jenis individu dan organisasi sector public menunjukkan variasi social, ekonomi, politik, dan karakteristik menurut undang-undang. Masing- masing memiliki perbedaan dalam hal kekuataan dan tanggung jawab serta memperlihatkan  cntoh perbedaan pertanggung jawaban.
Akuntansi Sektor Publik vs Akuntansi Pemerintah
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
VS
AKUNTANSI  PEMERINTAHAN

Sector public digambarkan sebagai institusi pemerintah atau, dengan kalimat yang lebih jelas, pemerintah yang berkuasa, pemerintah Negara, dan industri nasional (Peerusahaan milik Pemerintah, badan hukum public, perusahaan public).

Didefinisikan lebih sebagai system pengukuran kinerja pemerintah. Dengan kata lain, akuntansi mendukung pemmerintah dalam mempertanggung jawabkan keputusan sumber daya apa  yang harus dipenuhi untuk mencukupi kebutuhan militer (dan kebutuhan ekspor) serta kebutuhan kelompok sipil.

C.           Profesi ASP
Praktek akuntansi sudah berlangsung cukup lama dalam peradaban manusia dan sudah menjadi  bagian dari sifat manusia  (Parkey dan Yamey,1994). Disiplin ilmu akuntansi mulai diakui sejak awal abad ke-19 di inggris. Disiplin ilmu ini muncul dari dunia praktek, bukan dari laboratorium social di universitas (Whittington, 1986). Karena itu, profesi akuntan harus dipahami dari kondisi praktek akuntansi.Profesi akuntan dengan disiplin ilmu akuntansinya dianggap oleh Anglo-Amerika sangat mempengaruhi  pertumbuhan bisnis di seluruh dunia. Beberapa Negara, seperti rusia  dan Negara- Negara eropa timur yang dulunya  tidak terpengaruh mulai mengalami perubahan yang signifikan dalam bidang akuntansi.
Interpretasi  akuntansi sebagai uang tenyata membawa kelemahan utama di bidang ini. Perubahan nilai nominal antar waktu dan antar mata uang Negara yang berbeda menyebabkan interpretasi peran akuntansi tergantung pada  karakter pasar. Denagn kata lain, akuntansi sangat tergantung pada waktu dan tempat, karena itu perbandingan akuntansi  antarorganisasi menjadi lebih sulit terkait  dengan sifat kontinjensi.dengan kata lain akuntansi dipergunakan sebagai landasan penilaian atau pengambilan keputusan dalam organisasi. Jadi, karakter konsisten perlu  dan entitas perlu dikembangkan  dalam berbagai aktifitas pengambilan keputusan.
Perkembangan profesi akuntan menunjukkan bahwa di dunia praktis, akuntansi sukses berkompetisi dengan konsultan manajemen. Ini memunculkan perluasan batas-batas disiplin ilmu akuntansi. Tampa mengubah karakter inti disiplin ilmu akuntansi, manfaat akuntansi telah berkembang. Jadi, para akademisi bekerja untuk mengobservasi penggunaan akuntansi dalam mengelola perusahaan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat. Keterkaitan profesi ini, dengan mata rantai uang telah menyebabkan penyebbaran ang cepat ke berbagai organisasi. Pada awalnya profesi akuntansi muncul dalam organisasi seperti Institute of Chartered Accountants (di inggris dan wales) yag didirikan pada tahun 1880. Perkembangan ini diperkuat lagi oleh lembaga The Corporate Treasurers and Accounting Institute pada tahun 1885. Tujuan lembaga tersebut adalah mempresentasikan akuntansi di perusahaan kota praja. Selanjutnya muncullah organisasi chartered institute of public Finance and Accounting (Sowerby.1985) yang mensertifikasi para pekerja di sector public.
Di Inggris, paa abad ke-19, perusahaan didirikan oleh pemerintah kota praja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada pertengahan abad ke-12, dengan pertimbangan efesien ,perusahaan kota praja disatukan dalam industry nasional dan system pelayanan nasional, seperti kesehatan, kondisi ini justru memperkuat akuntansi sector public yang akhirnya dieksplorasikan ke pengelolaan perusahaan  secara profesional dan bersifat global.
Perkembangan Profesi akuntan sector public di Indonesia belumlah semaju di inggris bahkan dibandingkan dengan profesi akuntan lain, seperti akuntan sector swasta, akuntansi sector public masih ketinggalan. Hal ini berkaitan  dengan system sentralisasi pemerintahaqn yang berdampak terhadap penggunaan system dan perosedur pelaporan keuangan yang seragam serta terpusat. Dengan berubahnya orientasi politik dan ekonomi di era reformasi, organisasi profsi akuntan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mulai memunculkan kompartemen akuntan sector public. Karena itu, permasalahan standardisasi ppraktek akuntansi sector public di Indonesia harus dipecahkan. Selain itu , mitra kerja kompertemen  Akuntan Sektor Publik juga telah dibangun dalam  Kompartemen Akuntan Pendidikan  yang disebut kajian pendidikan  Akuntansi sektor Publik.
Proses pengembangan bidang akuntansi sektor publik sangat dipengaruhi oleh:
o   kapasitas dan tujuan kebijakan ekonomi, sehingga aspek budaya, sosial politik ekonomi menjadi dominan,
o   orientasi pengelolaan organisasi sektor publik akan mengubah arah pengembangan organisasi akuntansi,
o   kunci pemecahan permasalahan akuntansi sektor publik adalah penyederhanaan yang logis untuk menciptakan kompleksitas bidang akuntansi sektor publik.[1]
D.           Fitur Ideology Dalam Manajemen Sector Publik
Secara mendasar akuntansi public dapat dibedakan dalam alur operasioanl yang dibiayai. Perbedaan ini disebabakanoleh tujuan organisasi yan gjuga berbeda. Alternative-alternatif tersebut biasanya didasarkan pada kebutuhan akan barang, pelayanan/jasa, politik, serta sikap social yang sesuai. Sebagai contoh, Departemen kesehatan yang bertugas menjaga kesehatan masyarakat dibiayai oleh dana APBN; berbeda dengan dinas pendapatan daerah yang bertugas mengumpulkan pendapatan asli daerah, dibiayai oleh APBD. Selain itu juga ada kasus umum seperti menjaga kebersihan lingkungan kota dilakukan oleh dinas kebersihan kota dan dinas tata kota yang dibiayai oleh retribusi masyarakatsecara luas.
Terkait dengan penyediaan pelayanan barang dan jasa public tersebut, organisasi sector public diperbolehkan melakukan hubungan kontrak yang sesuai dengan harga konsumen atas jasa tersebut.
Bentuk kegagalan pasar bias diakibatkan oleh keputusan masyarakat untuk tidak membeli barang luar negeri dengan harga yang lebih murah dari harga didalam negeri. karakter transaksi tersebut tidak berlaku untuk baranh dari kota lain. Perististiwa seperti itu akan mengakibatkan terjadinya keuntungan social yang luas yang diakui oleh para ekonom sebagai eksternalitas.
Pelayanan di sector public tidak selamanya apat dihitung dalam nilai ekonomis, pelayanan kesehatan harus dilakukan oleh semua organisasi pelayanan kesehatan, tanpa meminta pembayaran dimuka. Akibatnya mekanisme pasar tidak bias diterapkan. Artinya harga yang akan dibebankan pada konsumen bukan merupakan harga pasar atau pilihan konsumen. Jika harga-harga lebih murah dari harga pasar,  ini berarti bahwa kebijakan keuangan yang menyeimbangkan komposisi pajak dan harga sudah diadopsi dengan efektif. Dalam realitasnya hanya ada beberapa contoh keuangan pajak total atau keuangan harga total.
Dalam bidang keuangan, dana awal dipengaruhi oleh perbedaan dan perubahan tujuan. Berbagai perusahaan yang bergerak dibidang utilitas, seperti listrik, telekomunikasi dan air, lebih tergantung pada sumber keuangan eksternal, yaitu dana masyarakat. Terkait dengan dana eksternal, pinjaman luar negeri oleh organisasi public merupakan salah satu contoh manajemen makroekonomi oleh pemerintah pusat. Dalam artian yang luas, pengendalian atas pinjaman luar negeri sering disebut sebagai pinjaman modal. Dalm era ekonomi saat ini,pinjaman moda bias dilakukan oleh pemerintah daerah. Pengendalian pinjaman tetap harus dicatatkan kepemerintah pusat sebagai wujud pengendalian sumber daya yang tertutup serta pengeluaran uang yang mungkin diperkenankan.
Pengalaman Inggris dapat dijadikan acuan dalam mempelajari perkembangan administrasi public diera tahun 1980-an hingga 1998, yang berkembang seiring  pemerintahan yang lebih akuntabel. Pandangan bahwa efiseiensi sector pemerintahan dapat diukur telah disuarakan sejak tahun 1968. Selain itu pemerintah Amerika Serikat juga melakukan beberapa upaya guna mendorong tercapainya administrasi public yang lebih baik.. berdasarkan Cris G.Sienes, demi terciptanya pemerintahan yang lebih baik para pemimpin tidak boleh memimpin dengan cara lama dan absolute untuk mencari permasalahan dan memecahkannya dengan cara yang juga lama.
Perspektif  baru pemerintahan menurut Osborne dan gaebler adalah
1.      Pemerintahan katalis :berokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan public
2.      Pemerintah milik Masyarakat :Memberdayajkan Masyarakat dan Bukan Melayani
3.      Pemerintah yang Kompetitif : Menyuntikkan semangat Persaingan dalam Pemberian Pelayanan public
4.      Pemerintah yang di gerakkan oleh misi : Mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan yang menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi
5.      Pemerintah yang Berorientasi pada hasil : membiayai haisil dan bukan masukan
6.      Pemerintah yang berorientasi pada Pelanggan : Memenuhi kebutuhan pelanggan , bukan Birokrasi
7.      Pemerintahan Wirausaha : Mampi Menciptakan Pendapatan dan tidak sekedar Membelanjakan
8.      Pemerintah antisipatif : Berupaya Mencegah Ketimbang Mengobati
9.      Pemerintah Disentralisasi : dari Hierarki Menuju Partisipatif dan Tim Kerja
10.  Pemerintah Berorientasi pada (mekanisme) pasar : Mengadakan perubahan dengan Mekanisme Pasar (Sistem Intensif) dan bukan dengan mekanisme Administratif (system prosedur dan pemaksaan)

E.           Perubahan Pemikiran Orde Baru ke Orde Reformasi
Dalam beberapa tahun terakhir ini masyarakat Indonesia mengalami perubahan yang cukup mendasar dan besar. Perubahan tersebut ditandai dengan meningkatnya keinginan akan akuntabilitas dan transparansi kinerja terhadap pengelolaan sector public. Perlawanan terhadap budaya manipulasi baru saja dimulai dengan berakhirnya era pemerintahan yang mengutamakan stabilitas. Istilah reformasi adalah cetusan untuk mendudukkan  kembali keseimbangan pembangunan fisik  dn pembangunan nilai. Akibatnya, reformasi menjadi lebih menekankan pembangunan nilai yang diungkapkan dalam good governance.
            Ungkapan pemerintah yang bersih dapat diinterpretasikan sebagai perwujudan indicator kejujuran pemmerintah. Selama dua puluh tahun yang lalu, kejujuran pemerintah lebih diartikan sebagai stabilitas pemerintah. Sedangkan dimasa reformasi, kejujuran diartikan sebagai pemerintah yang bersih. Akibatnya , mekansme manipulasi yang diperaktekkan di masa lalu harus diganti dengan mekanisme transparansi. Peranan akuntansi yang telah bergeser ternyata tidak membuat akuntansi menjadi mekanisme pertanggungajawaban. Perubahan politik dan krisis ekonomi yang terjadi menyebabkan munculnya kesadaran baru dkalangan masyarakat Indonesia. Fungsi akuntansi saat ini diharapkan menjudi turuan perkembangan tuntutan masyarakat terhadap bidang akuntansidemi memajukan sector publik
Akuntansi pada masa awal reformasi telah menghadapi kehinaan yang secara eksplisit terbukti dengan ditunjuknya akuntan asing untuk melakukan  due diligence  dalam melakukan berbagai sector public dan kasus-kasus skandal. Terlepas dari alasan untuk membangkitkan kepercayaan asing terhadap perekonomian nasional. Fakta itu menunjukkan  betapa rendahnya  kredibilita akuntan Indonesia. Termasuk didalamnya akuntan sector public, dimata dunia internasional. Akibatnya, praktek kejujuran akuntan harus ditingkatkan. Etika pemerikasaan  akuntan harus ditegakkan , yaitu dalam artian pelanggaran bukan hanya berdampak  terhadap keanggotaan profesi, namun kerugian  yang ditimbulkannnya juga dapat dituntut melalui jalur hukum.
            Penegakan etika profesi akuntan pemeriksa saat ini menjadi suatu hal yang sangat mendesak. Selama ini, tuntutan dibatasi hanya oleg profesi. Dalam artian selama aturan  profesi dipatuhi akuntan dianggap sudah memenuhi kewajiban  baik secara profesi maupun kemasyarakatan.salah satu ciri khas gerakan reformasi adalah tuntutan akan pemerintah yang bersih. Akuntan sebagai suatu profesi diminta untuk terlibat secara aktif terkait dengan pelaksanaan transparansi ekonomi. Secara umum, pemahaman / keahlian penyusunan system keuangan merupakan kompentensi akuntansi. Akuntansi sector public diharapkan lebih ditehkankan pada system  dam pemeriksaan akuntansi. System akuntansi sector public yang selama ini dikembangkan  lebih melayani karakteristik persaingan pasar. Ini merupakan  kesalahan besar karena karakter dan evaluasi kinerja public sangat berbeda dengan yang ada di swasta.
            Pengukuran prestasi atau kinerja sector public merupakan titik utama pengembangan akuntansi sector public . penekanan pada efesiensi keuangan dan efektifitas manajemen akan menjadi  dua focus  pengembangan bidang akuntansi manajemen sector public. Karena itu, tuntutan masyarakat terhadap pengembangan peranan akuntansi disektor public menjadi suatu yang harus dijawab. Lebih dari 5.000 akuntan dan pemerhati akuntansi berkaryadi sector public. Peran professional mereka selama ini belum dimaksimalkan. Mari rapatkan barisan, tetapkan tujuan, serta tebarkan ide untuk meningkatkan peran dan fungsi. Dalam kebersamaan langkah dan tujuan , peniingkatan mandat masyarakat pada profesi diilakukan. Kebersamaan itu akan lebih indah lagi untuk di wujudkan dalam bagian utuh dari wadah monumental ini.
Salah satu bentuk penerapan teknik akuntansi sektor publik adalah di organisasi BUMN. Pada tahun 1959 pemerintahan orde lama mulai melakukan kebijakan-kebijakan berupa nasionalisasi perusahaan asing yang ditransformasi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tetapi karena tidak dikelola oleh manajer profesional dan terlalu banyaknya ‘politisasi’ atau campur tangan pemerintah, mengakibatkan perusahaan tersebut hanya dijadikan ‘sapi perah’ oleh para birokrat. Sehingga sejarah kehadirannya tidak memperlihatkan hasil yang baik dan tidak menggembirakan. Kondisi ini terus berlangsung pada masa orde baru. Lebih bertolak belakang lagi pada saat dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 tentang fungsi dari BUMN. Dengan memperhatikan beberapa fungsi tersebut, konsekuensi yang harus ditanggung oleh BUMN sebagai perusahaan publik adalah menonjolkan keberadaannya sebagai agent of development daripada sebagai business entity. Terlepas dari itu semua, bahwa keberadaan praktik akuntansi sektor publik di Indonesia dengan status hukum yang jelas telah ada sejak beberapa tahun bergulir dari pemerintahan yang sah. Salah satunya adalah Perusahaan Umum Telekomunikasi.[2]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar