Jumat, 09 Desember 2011

PENGARUH UANG KERTAS TERHADAP DUNIA PEREKONOMIAN

SEJARAH DITERAPKANNYA SISTEM UANG KERTAS DALAM DUNIA PEREKONOMIAN


Uang yang kita kenal sekarang ini mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.


Perkembangan selanjutnya menghadapkan manusia kepada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibatnya timbul “barter”, yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini, di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya; dan kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
Kesulitan dalam sistem barter mendorong manusia untuk menciptakan kemudahan dalam hal pertukaran, dengan menetapkan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generaly accpeted). Benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari. Misalnya, garam oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar, maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.


Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan, sehingga sulit menentukan nilai uang; penyimpanan (storage) dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan; serta timbulnya kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.


Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan
Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money), artinya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang menempa uang, melebur, menjual, dan memakainya dan setiap orang mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.


Pada zaman koin emas tersebut digunakan, terdapat kesulitan yang ditimbulkan yaitu kebutuhan atas tempat penyimpanan emas yang cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, bermunculan jasa titipan koin emas (gudang uang) yang dilakukan oleh tukang emas. Masyarakat menitipkan koin mereka ke gudang uang, dan pemilik gudang uang menerbitkan “kuitansi titipan/nota” yang menyatakan bahwa mereka menyimpan sekian koin emas dan koin tersebut dapat diambil sewaktu2. Tentu saja jasa tersebut ada biayanya.
Dengan berlalunya waktu dan semakin banyak nota titipan beredar, masyarakat menyadari bahwa mereka dapat melakukan transaksi jual beli hanya dengan menggunakan nota tersebut. Hal ini disebabkan karena mereka, para pemilik nota dan pedagang percaya bahwa mereka dapat mengambil koin emas di gudang uang sesuai jumlah yang tertera di nota titipan. Mereka percaya bahwa nota tersebut adalah bukti yang dapat mewakili (dibackup) koin emas yang benar.


Sampai titik ini, mungkin bisa dianggap “tidak ada masalah” karena jumlah nota beredar, dibackup sesuai dgn jumlah koin emas yang ada di gudang uang.


Tapi, semua mulai berubah saat KETAMAKAN itu datang. Seiring berjalannya waktu, pemilik gudang uang menyadari secara empiris bahwa, tidak semua orang akan mengambil seluruh simpanannya dalam jangka waktu yang sama. Katakanlah, dalam suatu waktu, hanya 10% dari total koin yang diambil oleh pemiliknya. Sisanya 90%, menumpuk, menganggur, menunggu bisikan sang TAMAK untuk dipergunakan.


Berdasarkan kondisi tersebut, pemilik gudang uang mulai -secara diam2- meminjamkan koin emas yang menumpuk tersebut kepada orang2 yang membutuhkan modal dengan cara menerbitkan “nota kosong” yang seolah2 dibackup oleh emas yang padahal tidak sama sekali, karena yang digunakan adalah koin emas para nasabah yang menitipkan emasnya. Inilah awal dari istilah “menciptakan uang dari udara kosong”. Selain meminjamkan, tentu mereka menarik bunga atas pinjaman tersebut.


Nota kosong pun beredar layaknya nota asli. Karena pemilik gudang mengatur sedemikian rupa supaya jumlah total nota kosong yang beredar tidak melebihi jumlah koin emas yang tidak ditarik/ambil oleh pemilik koin emas (cadangan emas di gudang), sistem ini berlangsung terus menerus tanpa disadari. Inilah awal dari “Bank Fractional”.


Namun, karena jumlah total nota (asli+palsu) beredar melebihi jumlah emas sesungguhnya yag tersimpan di gudang uang, efek inflasi terjadi dan harga2 merangkak naik secara tidak wajar, (karena uang yang semakin banyak beredar, membuat harga barang menjadi naik = Krisis Moneter). Masyarakat mulai resah dan ada yang mulai menyadari sesuatu yang tidak beres sedang terjadi. Mereka pun mulai mengambil/klaim simpanan emas mereka dari gudang berdasarkan nota yang mereka miliki. Namun apa yang terjadi? Karena nota asli dan palsu sama sekali tidak dapat dibedakan, hanya mereka yang datang di awal2 saja yang dapat mengklaim emasnya. Sementara mereka yang datang terlambat, sama sekali tidak dapat mengklaim emasnya karena memang sudah tidak ada/habis. Inilah contoh awal dari “kolapsnya Bank”.


Dari awal kelahirannya sudah menimbulkan banyak masalah. Tetapi tidak sampai disana ternyata masalah makin bertambah ketika pada tahun 1971. Yang sejarahnya :


Pada tahun 1971, hal yang jauh lebih buruk terjadi. Sistem uang kertas dilepas dari emas sehingga menjadi benar2 “uang kertas”. Kertas yang dianggap sebagai uang dan TIDAK DIBACKUP APAPUN. Inilah yang disebut dengan uang fiat (fiat money).
Semua bermula dari dibatalkannya perjanjian Bretton Wood oleh Amerika. Perjanjian Bretton Wood dimulai tahun 1945. Perjanjian ekonomi ini dilakukan setelah Perang Dunia ke-2. Pada masa itu, akibat perang, negara2 di Eropa mengalami kebangkrutan/defisit finansial akibat pembiayaan perang. Sebaliknya Amerika Serikat (AS) memiliki cadangan emas yang luar biasa melimpah. Senilai $25 Milyar. Karena kekayaan melimpah tersebut, AS dgn leluasa membuat perjanjian Bretton Wood yang pada intinya adalah mengkaitkan nilai dolar senilai $1=1/35 ons emas, serta menjadikan dollar sebagai mata uang kunci di dunia sehingga semua negara wajib menggunakan dollar atau emas sebagai devisa. Sebagai tambahan, dalam masa ini, rakyat AS DILARANG mengklaim/menukar dolar-nya dengan emas. Emas dari klaim dollar hanya boleh beredar antara bank central dan pemerintah negara. Emas kini menjadi uang antar pemerintahan.


Selama beberapa waktu sistem ini bertahan dan berjalan lancar. Namun seperti biasa, KETAMAKAN dan KESERAKAHAN itu datang. AS yang kaya raya memiliki ruang untuk melakukan kebijakan yang inflatif, mulai mencetak dollar melebihi jumlah cadangan emasnya. Selama beberapa waktu, hal ini terjadi, efek inflasi yang dihasilkannya membuat beberapa negara Eropa khawatir apakah AS dapat membayar emas-nya. Dimulai oleh Perancis yang mulai mengklaim emas atas cadangan dollar yang dimilikinya, negara2 lain pun mulai ikut mengklaim emas mereka sehingga emas pun mengalir dari AS ke negara2 lain.


Selama beberapa tahun, kejadian ini membuat stok emas AS menipis hingga tersisa sekitar $9Milyar. Dengan cadangan yang berkurang jauh tersebut, AS khawatir mereka tidak dapat lagi memenuhi janjinya untuk membayar 1 ons emas dengan harga $35, karena banyaknya jumlah dollar yang beredar. Apalagi negara2 lain terus mengklaim emas mereka.


Akhirnya, pada tahun 1971, AS secara sepihak membatalkan perjanjian Bretton Wood dan mulai menetapkan kebijakan uang fiat. Uang fiat ini, karena sejatinya tidak bernilai dan tidak ada yang mau menggunakannya, maka dibuatlah Undang2 yang disebut Legal Tender. Undang2 yang memaksa rakyat suatu negara untuk menerima penggunaan uang fiat. Kebijakan uang fiat tersebut akhirnya diikuti pula oleh seluruh negara di dunia. Seluruh mata uang resmi negara di dunia sekarang ini adalah uang fiat yang sama sekali tidak dibackup berdasarkan apa pun, kecuali kekuatan politik dan militer negara tersebut.




PENGARUH SISTEM MATA UANG KERTAS DI INDONESIA


Berikut diantara fakta-fakta pengaruh negatif sistem uang kertas di Indonesia :


1. Uang Rupiah pernah secara revolusioner dibuang tiga angka nol-nya tahun 1965/1966; tetapi kemudian tiga angka nol yang dibuang tersebut telah balik kembali ke uang kita hanya dalam tempo tiga puluh dua tahun kemudian. Bahkan tiga angka nol ini berganti menjadi empat atau bahkan lima. Buktinya ?, di dompet kita lebih banyak uang yang ber-angka nol 4 atau 5, karena yang nol 3 sudah ada yang pindah ke kencleng-kencleng donasi.
2. Dengan bahan yang sama, dengan karya kreatif yang tidak kalah indah-nya – uang kita hanya dinilai 1/10,000 dari uang negeri lain, negeri Paman Sam.
3. Uang kertas yang paling banyak dipakai di dunia saat ini adalah justru uang dari negeri yang paling banyak hutangnya seperti Indonesia.
4. Uang kertas dari salah satu negeri Adi kuasa telah menjadi candu bagi negara-negara lain yang menggunakannya; ketika negara-negara lain yang pintar dan sadar akan bahaya candu ini pun mereka tidak mudah untuk menghentikan kecanduannya seperti halnya yang terjadi di Indonesia.




DAMPAK DITERAPKANNYA SISTEM UANG KERTAS DALAM DUNIA PEREKONOMIAN SERTA CARA MENGATASINYA


Telah dikutip dari buku “Gold Dinar, Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan” yang ditulis oleh M.Lutfi Hamidi, MA
Buku Gold Dinar, Sistem Moneter yang Stabil dan Berkeadilan, yang ditulis oleh M. Luthfi Hamidi, ini mengurai carut-marut wajah moneter dunia sejak sistem mata uang kertas diperkenalkan lalu diterima masyarakat dunia sebagai alat traksaksi yang final. Berbekal data dan kajian mendalam, Luthfi memapar sejumlah potret ketimpangan ekonomi yang melanda negara-negara dunia ketiga akibat penerimaan mereka terhadap sistem mata uang kertas (fiat money) itu. Fiat money adalah penggunaan mata uang berbasis kertas yang diterbitkan pemerintah suatu negara tanpa disokong logam mulia (emas dan perak).


Menurut Luthfi, penggunaan uang kertas sebagai alat transaksi moneter internasional itu telah membuka ruang bagi munculnya penjajahan baru dan salah satu biang ketidakadilan moneter di dunia. Melalui mata uang kertas, sebuah negara dapat menjajah, menguasai, bahkan melucuti kekayaan negara lain. Negara yang memiliki nilai mata uang kertas lebih kuat menekan negara lain yang mata uang kertasnya lebih lemah.


Contoh nyata penjajahan melalui mata uang itu terlihat dalam penggunaan uang kertas dolar Amerika Serikat (AS) yang diterima oleh 60 persen penduduk bumi. Inilah ironi terbesar dunia saat ini, menurut Luthfi. Dolar yang terdistribusi secara luas menempatkan AS pada tempat istimewa. Melalui dolar–mata uang yang tak berbasis pada emas itu–AS mengeksploitasi, memajaki warga dunia dengan mengalihkan beban inflasi yang ditanggungnya pada seluruh pemakai dolar di seantero dunia. Negara-negara ketiga didera krisis ekonomi berkepanjangan lantaran harus membayar inflasi yang ditimbulkan oleh penggunaan uang kertas tersebut.


Bukan itu saja. Ketidakadilan juga tersimak saat negara-negara ketiga menyerahkan berbagai komoditas mereka seperti minyak, kayu dan kekayaan alam lainnya sementara AS cukup menukar semua komoditas itu dengan uang kertas yang bisa dicetaknya kapan saja. Nah, menurut buku ini, sepanjang dolar tetap dipakai dalam pelbagai transaksi moneter internasional, ketimpangan moneter dan krisis ekonomi akan terus melanda negara-negara ketiga.


Lantas, bagaimana bila mau terbebas dari ketidakadilan moneter dan krisis ekonomi tersebut? Caranya: sistem moneter internasional saat ini yang didominasi uang kertas itu–dolar dan mata uang kertas kuat lainnya seperti euro dan yen–harus mendapat alternatif lain. Apa itu? Pilihan Luthfi jatuh pada mata uang dinar emas (gold dinar).


Argumentasi kembali ke dinar emas tidak sampai di situ. Buku yang ditulis berdasarkan tesis yang diraih Luthfi di Markfield Institute, Inggris (2005) ini membentangkan berbagai data berikut analisis seputar keunggulan mata uang dinar emas dan kerapuhan sistem mata uang berbasis uang kertas. Mengedepankan sejumlah variabel dan mengutip analisis para pakar ekonomi dunia, Luthfi tiba pada kesimpulan bahwa mata uang dinar emas terbukti lebih unggul dari mata uang kertas manapun. Penggunaan mata uang berbasis kertas (fiat money) patut ditinggalkan dan dinar emas (gold dinar) harus dikembalikan ke posisi terhormat sebagai mata uang internasional.
Berikutnya, pada pembahasan Gold Dinar dan Fungsi Uang Universal, pembaca diajak memahami universalitas emas. Dinar yang berbasis emas adalah mata uang yang mandiri dan sejarah telah membuktikan betapa mata uang itu dikenal sebagai extra ordinary currency yang anti-inflasi. Bahkan, dinar emas tidak terikat oleh kekuasaan politik manapun. Sebuah pemerintahan atau negara bisa jatuh dan uang kertas yang dicetak sebuah negara bisa kadaluarsa atau mengalami kemerosotan nilai. Namun, uang koin emas tetap beredar dan dihargai sesuai nilai pasar. Bukan negara yang membuat emas bernilai, melainkan pasar.


Dalam sejarah, koin dinar emas terbukti diterima sebagai alat moneter universal. Ribuan tahun lamanya masyarakat dunia dari berbagai peradaban memilih mata uang ini sebagai alat tukar dalam aneka praktik keuangan. Selama ribuan tahun pula, perdagangan dunia menganut konsep bimetalisme, kebijakan moneter berbasis emas dan perak. Imperium Romawi menggunakan denarius, mata uang berupa koin emas bergambar Hercules bersama dua putranya, Herculyanoos dan Qustantine. Di Cina dikenal qian, mata uang yang juga berbasis logam.


Sementara itu, penggunaan fiat money baru dikenal pada abad 20 ini. Penandanya, saat sistem Bretton Woods ambruk pada 1944. Emas yang selama ribuan tahun menjadi standar mata uang (classical gold standard) diganti dengan sistem kurs mengambang (flexible excange rate) yang sama sekali tak lagi bersandar pada emas. Dunia kemudian hanya mengenal satu mata uang kertas yang mendominasi perdagangan dan menjadi pilihan mengisi cadangan devisa oleh berbagai negara, yaitu dolar AS.


Ditinggalkannya emas sebagai standar moneter internasional bukan tanpa sebab lain. Luthfi mengungkapkan, penyingkiran emas sebagai standar moneter merupakan upaya sistemik. Mengutip pernyatan Robert Mundel, peraih Nobel Ekonomi, emas mengalami marginalisasi karena konspirasi internasional. Salah satunya melalui penciptaan aset Special Drawing Right (SDR) yang diciptakan International Moneter Fund (IMF). Seperti dolar, SDR sebelumnya didukung oleh emas namun lambat laun setelah harga emas melesat naik pada 1970-an, garansi emasnya dicabut. (hlm. 148)


Buku yang ditulis Luthfi ini melengkapi langkanya literatur yang mengulas mata uang berbasis emas sebagai mata uang alternatif dalam usaha perbaikan wajah ekonomi dunia yang lebih berkeadilan. Boleh dikata, tela’ah mendalam seputar mata uang emas ini tak banyak dilakukan oleh pengamat atau pakar ekonomi kontemporer. Untuk menyebut beberapa topik serupa terdapat dalam buku Jerat Utang IMF? karya Abdurrazaq Lubis (1998), Dinar Emas, Solusi Krisis Moneter oleh Ismail Yusanto, et.al (2001), serta Lawan Dolar dengan Dinar (2003) dan Kembali ke Dinar (2004)–keduanya buah pena Zaim Saidi.


Beberapa buku itu tampil dengan sudut pandang berbeda dalam memandang keberadaan dinar, namun dalam semangat yang sama: dunia perdagangan harus kembali pada mata uang berbasis emas, bukan fiat money.


Adakah gagasan mereka ini hanya sebuah utopia? Faktanya, tidak. Menyadari kelemahan fiat money, kesadaran kembali pada mata uang berbasis logam mulia ini sudah bertumbuh di berbagai belahan dunia. Pamor dinar yang meredup kembali dihidupkan oleh Syaikh Dr Abdalqadr as-Sufi, seorang tokoh sufi asal Skotlandia. Di Eropa, gagasan kembali menggunakan dinar emas digaungkan oleh Umar Ibrahim Vadillo, penulis buku Return of The Gold Dinar (1991). Bahkan, koin dinar emas telah kembali dicetak oleh Islamic Mint Spanyol dan telah diedarkan sebagai alat transaksi dalam World Islamic Trading Organization (WITO).

RUANG LINGKUP AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN SERTA KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN



A.     RUANG LINGKUP AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Akuntansi

Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan.
Menurut Sunyanto (1999), pengertian akuntansi itu adalah suatu tahapan proses pengumpulan, pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian/pelaporan dari transaksi-transaksi keuangan serta penafsiran hasilnya guna pengambilan keputusan.
Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant), akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya.

Pihak-pihak yang Berkepentingan (Stakeholders)

Pihak-pihak tersebut dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu pihak internal dan eksternal.
1.                  Pihak internal adalah pengelola perusahaan (manajemen) yaitu pihak yang bertanggungjawab di dalam mengarahkan jalannya perusahaan, seperti manajer perusahaan yaitu untuk mengetahui dengan tepat posisi keuangan, guna pengambilan keputusan dalam merencanakan, melaksanakan, mengawasi, menilai dan mempertanggungjawabkan keberhasilan dalam mengelola perusahaan.
2.                  Pihak eksternal adalah pihak-pihak di luar perusahaan yang bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan sehari-hari, yaitu :
a.       Kreditor dalam hal ini misalnya bank, tentunya harus dapat menilai apakah perusahaan yang mengajukan permintaan kredit mampu mengembalikan pinjaman atau tidak. Kreditor akan menolak suatu usulan/permintaan kredit dari suatu perusahaan bila informasi akuntansi perusahaan itu meragukan atau menunjukkan hal yang negatif, bankir akan mempertanyakan tentang kemampuan dan reputasi manajer perusahaan atau meminta pemegang saham utama perusahaan tersebut untuk memberikan jaminan atas utang perusahaan.
b.      Investor adalah anggota masyarakat yang mampu/mempunyai permodalan, yang bila akan menginvestasikan modalnya memerlukan data informasi akuntansi (keuangan) perusahaan untuk mengukur tingkat kemampu-labaan perusahaan.
c.       Pemilik perusahaan atau pemegang saham dapat menggunakan laporan keuangan untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan perusahaannya dan bagaimana prospeknya di masa yang akan datang.
d.      Karyawan perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan dan kemajuan perusahaan melaluii laporan keuangan, sehingga dapat menentramkan karyawan dalam kelangsungan kerjanya.
e.       Lembaga pemerintah / instansi perpajakan memerlukan informasi akuntansi untuk keperluan pemungutan pajak, perusahaan diharuskan untuk membuat laporan keuangan oleh pemerintah untuk menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

Bidang Spesialisasi Akuntansi

Dalam prakteknya, akuntansi memiliki beberapa bidang spesialisasi yang berbeda. Bidang spesialisasi akuntansi secara garis besar dibedakan menjadi 2(dua) yaitu : akuntansi keuangan dan akuntansii manajemen.
1.                  Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan yang menghasilkan laporan keuangan secara periodik yang dapat digunakan sebagai informasi intern dan ekstern perusahaan.
2.                  Akuntansi manajemen (management accounting) adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan atas berbagai alternatif tindakan dan membantu memilih alternatif yang paling baik yang harus diambil oleh pengelola perusahaan. Akuntansi manajemen juga membantu manajemen dalam menjalankan operasi perusahaan sehari-hari dan merencanakan masa depan operasi.
Sedangkan yang termasuk bidang-bidang spesialisasi akuntansi lain adalah akuntansi biaya, akuntansi perpajakan, akuntansi anggaran, sistem akuntansi, dan akuntansi sosial. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.                  Akuntansi biaya merupakan bidang akuntansi yang menekankan pada penentuan dan pengendalian biaya selama proses produksi dan harga pokok dari barang yang selesai diproduksi.
2.                  Akuntansi perpajakan merupakan bidang akuntansi yang menekankan pada penyusunan SPT (Surat Pajak Terutang) dan mempertimbangkan efek perpajakan dari suatu transaksi atau alternatif berbagai tindakan.
3.                  Akuntansi anggaran merupakan bidang akuntansi yang menyajikan rencana kegiatan keuangan untuk suatu periode, melalui catatan dan ikhtisar, serta menyediakan data perbandingan antara kegiatan sesungguhnya dengan rencananya.
4.                  Akuntansi pemerintahan merupakan bidang akuntansi yang menekankan pada pencatatan dan pelaporan transaksi dari lembaga pemerintah atau lembaga sosial dengan peraturan dan perundang-undangan yang mengikat lembaga-lembaga tersebut.
5.                  Sistem Akuntansi adalah bidang akuntansi yang menekankan masalah perancangan prosedur, metode dan teknik untuk mencatat dan mengolah transaksi perusahaan.
6.                  Akuntansi sosial merupakan bidang akuntansi yang cenderung membahas dan mengukur biaya sosial dan manfaatnya, misalnya mengukur pola kepadatan lalu lintas sebagai bagian dari studi penentuan pemakaian dana transportasi yang paling efisien.

Standar Akuntansi Keuangan

Menciptakan metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum disebut: Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).
Badan yang membuat standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat: Financial Accounting Standard Board (FASB) berdiri tahun 1973 menggantikan American Principles Board (APB) sebuah lembaga swasta yang bertanggung jawab untuk pembentukan standar akuntansi di Amerika Serikat. Produk FASB adalah Publikasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statements of Financial Accounting Standards).
Organisasi lain yang penting dalam pelaporan keuangan:
1.                  SEC (Securities and Exchange Commision) dibentuk tahun 1934 dengan tugas utama mengatur penawaran dan perdagangan efek oleh perusahaan kepada masyarakat.
2.                  AICPA (American Institute of Certified Public Accounting) merupakan organisasi profesional dari para akuntan publik yang tersertifikasi.

Organisasi Profesi Akuntansi di Indonesia:

IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), didirikan 23 Desember 1957. Bertujuan untuk:
1.                  Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.
2.                  Membimbing perkembangan akuntansi dan mempertinggi mutu pendidikan akuntansi

IAI terdiri dari tiga seksi:
1.                  IAI seksi Akuntan Publik, yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai akuntan publik
2.                  IAI seksi Akuntan Manajemen, yaitu anggota IAI yang bekerja dalam perusahaan, termasuk BUMN, Bank pemerintah dll
3.                  IAI seksi Akuntan Pendidik, Yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai pendidik

Komite IAI:
1.                  Komite  Norma Pemeriksaan Akuntan
2.                  Komite Kode Etik
3.                  Komite Perpajakan

Dewan Kehormatan IAI bertugas menjaga ketaatan anggota IAI terhadap kode etik akuntan Indonesia

Laporan Keuangan (Financial Statement)

Laporan Keuangan adalah laporan formal tentang informasi keuangan perusahaan. Laporan keuangan suatu perusahaan terdiri dari 4 (empat) laporan yaitu Neraca (laporan posisi keuangan), Laporan Laba Rugi, Laporan perubahan modal dan Laporan arus kas.

1.                  Neraca
Neraca adalah daftar yang sistematis dari aktiva, utang dan modal pada tanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca sering disebut juga dengan Laporan posisi keuangan.
Manfaat neraca bagi suatu perusahaan adalah untuk mengetahui tentang :
-         Jumlah kekayaan perusahaan
-         Kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya (likuiditas dan solvabilitas)
-         Kemapuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar (fleksibilitas)
-         Jumlah utang perusahaan pada kreditur
-         Jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan.

2.                  Laporan Laba / Rugi
Laporan Laba Rugi adalah laporan yang membuat ikhtisar pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu. Laporan laba rugi disebut juga dengan laporan laba atau operasi. Laporan laba rugi merupakan suatu gambaran tentang hasil usaha perusahaan atau operasi perusahaan.
Manfaat laporan laba rugi bagi perusahaan adalah untuk mengetahui tentang :
-         Laba yang diperoleh atau rugi yang dialami suatu perusahaan.
-         Sebab-sebab perusahaan memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian
-         Informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan sumber-sumber utama pendapatan perusahaan.

3.                  Laporan Perubahan Modal
Laporan Perubahan Modal adalah laporan yang memuat ikhtisar perubahan modal yaitu untuk periode tertentu satu bulan atau satu tahun.
Manfaat Laporan perubahan modal yaitu dapat diperolehnya sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu. Penambahan dalam modal pemilik berasal dari investasi yang dilakukan oleh pemilik dan dari laba bersih yang dihasilkan selama periode berjalan. Pengurangan modal pemilik dari pengambilan pribadi oleh pemilik dan dari kerugian bersih selama periode berjalan.

4.                  Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menggambarkan jumlah kas masuk berupa penerimaan kas dan jumlah kas keluar berupa pengeluaran atau pembayaran kas dalam suatu periode tertentu. Laporan arus kas wajib dibuat oleh setiap perusahaan, menurut Standar Akuntansi Keuangan 1994 (PSAK No. 2).
Arus kas dapat bersumber dari :
a.       Operasi, misalnya dari penjualan barang dagangan
b.      Investasi, misalnya dari penjualan aktiva jangka panjang
c.       Pendanaan (Financing), misalnya kredit bank.
Laporan ini berguna untuk mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, serta untuk mengetahui kenaikan atau penurunan bersih kas yang dimiliki oleh perusahaan selama periode berjalan dan saldo kas yang dimiliki perusahaan pada akhir periode.

B.     KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN

Pengertian Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan

Yaitu, Suatu sistem terpadu yang berisi :
1.      Tujuan
2.      Dasar
3.      Sifat fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan
Berisi konsep-konsep yang menjadi dasar pembuatan dan penyajian laporan keuangan untuk pihak luar .

Tujuan Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan

1.                  Kerangka konseptual adalah suatu  konsep yang menjadi dasar dari seperangkat peraturan dan standar akuntansi yang saling berhubungan.
2.                  Kerangka konseptual menjadi referensi bagi praktisi akuntansi dalam memecahkan masalah-masalah dalam pelaporan.

Kerangka konseptual Akuntansi Keuangan meliputi:

1.                  Akuntansi dan Proses Akuntansi

Pengertian Akuntansi dapat didefinisikan sebagai berikut:
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang fungsinya memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Proses Akuntansi
Informasi akuntansi dihasilkan melalui proses akuntansi. Proses akuntansi dalam satu siklus meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1 Mengidentifikasi Transaksi atau Kejadian untuk Dicatat
Langkah 2 Menjurnal Transaksi dan Kejadian
Langkah 3 Memposting dari Jurnal ke Buku Besar
Langkah 4 Mempersiapkan Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan
Langkah 5 Menjurnal dan Memposting Ayat Jurnal Penyesuaian
Langkah 6 Menyusun Neraca Saldo yang Disesuaikan
Langkah 7 Membuat Laporan Keuangan
Langkah 8 Menjurnal dan Memposting Ayat Jurnal Penutup
Langkah 9 Menyusun Neraca Saldo setelah Penutupan
Langkah 10 Menjurnal dan Memposting Ayat Jurnal Pembalik

Asumsi Dasar
Untuk lebih memahami proses akuntansi dalam menghasilkan informasi, akuntansi mempunyai sifat-sifat dan asumsi dasar yang INHEREN (melekat/menyatu), yaitu:
1.         Accounting Entity
Yang menjadi fokus perhatian akuntansi adalah entity tertentu yang harus jelas terpisah dari badan atau entity yang lain. Perusahaan dianggap berdiri sendiri terpisah dari orang atau pihak lain.
2.         Going Concern
Dalam menyusun laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan (entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi dimasa-masa yang akan datang, tidak untuk berhenti beroperasi.
3.        Akuntansi adalah sebagai pengukuran sumber-sumber ekonomi (economic resources) dan kewajiban (liability) beserta perobahannya, yang disebabkan transaksi penerimaan hasil dan pengeluaran biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.
4.        Time Period
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau periode tertentu. Jadi setiap laporan harus memberikan periode atau tanggal tertentu.
5.        Pengukuran dalam bentuk uang
Transaksi perusahaan dilaporkan dalam ukuran moneter, bukan ukuran kuantitas lainnya seperti: kg, ha, km, dan sebagainya.
6.        Accrual Basis
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak. Jadi diakui adanya utang piutang.
7.        Exchange Price
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran yang terjadi antara perusahaan dengan pihak lain. Harga inilah yang menjadi cost atau harga perolehan.
8.        Approximation
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran-penaksiran, pertimbangan, analogi, dan lain sebagainya.
9.        Judgement
Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan keahlian yang dimiliki sebagai ahli akuntansi.
10.    General Purpose
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan akuntansi keuangan ditujukan buat pemakai secara umum, bukan pemakaian khusus, seperti untuk pajak, bank, atau pemilik saja.
11.    Interrelated Statement
Neraca, daftar laba rugi, dan laporan sumber dan penggunaan dana mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan. Sehingga jika salah satu laporan dikoreksi maka akan mengharuskan perbaikan laporan lain.

2.                  Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat memberikan informasi tentang keadaan suatu perusahaan sekaligus merupakan alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Tujuan Laporan Keuangan
Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Tujuan laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 digolongkan sebagai berikut:
1.        Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perobahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan General Accepted Accounting Principle (GAAP).
2.        Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a.       Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan
b.      Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
c.       Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d.      Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.
e.       Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan keuangan.
3.        Tujuan Kualitatif
a.       Relevan
Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan.
b.      Understandability
Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
c.       Verifiability
Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama, dengan kata lain ukurannya harus ada.
d.      Netrality
Laporan akuntansi itu harus netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan untuk pihak-pihak tertentu saja.
e.       Time-Liness
Laporan akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
f.        Comparability
Laporan akuntansi harus dapat saling diperbandingkan artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
g.       Completeness
Informasi yang dilaporkan mencakup semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.

3.                  Daftar Neraca
Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva (assets), hutang (liabilitis), dan modal sendiri (owners equity) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Biasanya pada saat buku ditutup yakni akhir bulan, akhir triwulan, atau akhir tahun.
Unsur-Unsur Neraca
Neraca terdiri dari tiga kelompok perkiraan, yaitu:
a.       Aktiva (assets)
b.      Kewajiban (liabilities)
c.       Modal (owner`s equity)

4.                  Daftar Laba – Rugi
Laporan laba-rugi merupakan suatu laporan yang menggambarkan secara sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu.
Unsur-unsur Laporan Laba – Rugi adalah terdiri dari:
1.      Penghasilan utama (operating revenue atau sales)
2.      Harga pokok penjualan (cost of goods sold)
3.      Biaya usaha (operating expense)
4.      Penghasilan dan biaya di luar usaha pokok (other incame and expense)
5.      Pos-pos insidentil atau pos-pos luar biasa (extra ordinary items)

6.                  Daftar Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu atau laporan yang menggambarkan arus masuk dan arus keluar kas atau setara dengan kas pada suatu periode tertentu.
Tujuan Laporan Arus Kas
Tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.
Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pengeluaran kas dikelompokkan dalam 3 (tiga) kegiatan sebagai berikut:
1.      Kegiatan operasi perusahaan (operating activity)
2.      Kegiatan investasi (investing activity)
3.      Kegiatan pembiayaan (financing activity)


Sumber :

1.                  Misye, Tony. 2011. Ruang Lingkup Akuntansi dan Laporan Keuangan. http://tonymisye.blogspot.com/2011/04/ruang-lingkup-akuntansi-laporan.html
2.                  Sabri, Chairul. 2011. Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan. http://id.shvoong.com/business-management/business-ideas-and-opportunities/2200763-kerangka-konseptual-akutansi-keuangan/#ixzz1Z4SEzHeZ

POLA KEGIATAN DUNIA BISNIS

1.    FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
1)      Adanya permintaan merupakan dorongan pertama yang menyebabkan Perusahaan dikembangkan.
2)      Dorongan kedua adalah keinginan para pengusaha untuk mendapatkan pendapatan dan keuntungan dari kegiatan memproduksi barang dan jasa.
3)      Mengelola sumber daya manusia seperti Menyiapkan Tenaga Kerja yang sesuai dengan yang dibutuhkan Perusahaan, Meningkatkan Motivasi Kerja, Menjalin Hubungan Baik dengan Organisasi Pekerja.

2.    FAKTOR PRODUKSI PERUSAHAAN
Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.
a.      Sumber Daya Fisik
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan bahan mentah (raw material).
b.      Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja.
c.       Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi.
d.      Kewirausahawan
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebanyak dan sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga manusia, serta modal yang dipergunakan dalam proses produksi, jika dikelola dengan tidak baik, hasilnya tidak akan maksimal.
e.      Sumber Daya Informasi
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.

3.    SISTEM EKONOMI PERUSAHAAN
A.      CIRI-CIRI EKONOMI PASAR [KAPITALIS]
Ø      Pemilik swasta terhadap alat-alat /fakotr produksi.
Ø      Didalam sistem ekonomi pasar produksi menjual hasil pruduksi dipasar yang bersaing.
Ø      Didalam sistem ekonomi pasar terhadap kebebasan untuk berusaha dan bersaing.
Ø      Perusahaan yang berada di Negara yang menganut sitem ekonomi pasar melakukan aktivitas usaha dengan tujuaan memperoleh keuntungan maksimal.
B.      CIRI-CIRI EKONOMI SOSIALIS KOMANDO [COMMAND ECONOMY]
Ø      Pemilikan alat-alat dan sumber produksi, tanah, mesin-mesin, pabrik-pabrik dan lain-lain oleh Negara.
Ø      Pengambilan keputusa mengenai apa yang akan di produksi, berapa banyak dan lain-lain.
Ø      Penggantian mekanisme pasar dengan perencanaan pusat [central planning]
Ø      Produksi,distribusi,konsumsi,dan alokasi sumber-sumber produksi barang dan jasa di tetap kan oleh Negara melalui perencanan berjangka [5 tahun, 8 tahun dan sebagainya].
C.      CIRI-CIRI EKONOMI CAMPURAN
Ø      Sistem Ekonomi yang banyak digunakan diberbagai negara didunia adalah Sistem Ekonomi Campuran.
Ø      Dalam Sistem Ekonomi Campuran perusahaan swasta sangat penting peranannya dalam melakukan dan mengembangkan kegiatan ekonomi.
Ø      Pemerintah berperan dalam bidang-bidang tertentu.

4.    LAPANGAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN
Kegiatan perusahaan dalam perekonomian dibedakan kepada berbagai lapangan usaha, yaitu:
        Pertanian
        Pertambangan
        Industri pengolahan
        Pembangunan
        Penyediaan listrik, gas dan air,
        Dan berbagai sektor jasa seperti : pengangkutan, perdagangan, jasa keuangan dan lainnya.

http://v4nired.wordpress.com/2008/12/23/pengantar-bisnis/